Mantan Presiden Sudan Omar al-Bashir (Foto: Reuters)
Khartoum, Jurnas.com - Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok berhasil menggagalkan upaya kudeta yang diduga didalangi oleh loyalis presiden yang terguling, Omar al-Bashir.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (21/9), Hamdok menyebut upaya kudeta itu direncanakan oleh orang-orang di dalam dan di luar militer, diawali dengan menabur ketidakamanan, terutama di timur Sudan.
"Apa yang terjadi adalah kudeta yang diatur oleh faksi-faksi di dalam dan di luar angkatan bersenjata dan ini merupakan perpanjangan dari upaya sisa-sisa sejak jatuhnya rezim sebelumnya untuk membatalkan transisi demokrasi sipil," kata Hamdok dikutip dari Reuters.
"Upaya ini didahului oleh persiapan ekstensif yang diwakili oleh pelanggaran hukum di kota-kota dan eksploitasi situasi di timur negara itu, menutup jalan dan pelabuhan nasional dan memblokir produksi minyak," sambung dia.
Ini bukan tantangan pertama bagi otoritas transisi. Pemerintah mengklaim telah menggagalkan atau mendeteksi upaya kudeta sebelumnya yang terkait dengan faksi-faksi yang setia kepada Bashir, yang digulingkan oleh tentara setelah berbulan-bulan protes terhadap pemerintahannya.
Hamdok memastikan, mereka yang terlibat dalam upaya kudeta terbaru ini akan dimintai pertanggungjawaban.
"Untuk pertama kalinya, ada orang yang ditangkap saat pelaksanaan kudeta," tandas Hamdok.
Abdalla Hamdok Sudan Kudeta Gagal Omar al-Bashir