Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada 12 Juli 2021 [EU Commission/Pool/Anadolu Agency]
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry mengatakan negaranya ingin melihat akhir dari krisis Suriah yang, selama sepuluh tahun terakhir, telah menyebabkan 13,5 juta warga Suriah mengungsi secara paksa.
"Kairo menganggap Suriah bagian integral dari domain Arab dan keamanan nasional Arab," katanya dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Al-Mekdad, dilansir Middleeast, Rabu (06/10).
Mengomentari pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Al-Mekdad, di sela-sela pertemuan Dewan Keamanan di New York bulan lalu, Shoukry mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk membantu Suriah keluar dari krisis dan mendengarkan pemerintah Suriah.
Shoukry menekankan pentingnya mengambil langkah-langkah yang menjaga keamanan, integritas teritorial dan stabilitas Suriah serta memastikan kembalinya Suriah ke Liga Arab
“Kami menunggu langkah-langkah yang mungkin diambil pemerintah Suriah dalam kerangka solusi politik di Suriah, mengaktifkan diskusi komite konstitusi, dan mempertimbangkan situasi kemanusiaan di Suriah untuk meringankan penderitaan rakyat Suriah dan menyediakan kebutuhan mereka. kebutuhan, dan Mesir akan selalu mendukung stabilitas dan keamanan," katanya.
Rusia adalah pendukung utama rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Masuknya ke dalam perang saudara di negara itu memastikan bahwa Al-Assad merebut kembali daerah-daerah yang sebelumnya telah dikalahkan oleh kelompok-kelompok oposisi.
Terkait Perang Gaza, Yordania Gagalkan Rencana Pengiriman Senjata untuk Penentang Monarki
Menlu Mesir Krisis Suriah Timur Tengah