Sabtu, 23/11/2024 07:51 WIB

Krisis Kemanusiaan di Afghanistan Semakin Mengkhawatirkan

ekonomi negara itu berada di ambang kehancuran dan krisis kemanusiaan telah meningkat dan membesar dengan kecepatan yang luar biasa selama beberapa minggu terakhir.

Pelajar Afghanistan terlihat seperti sekolah di Kabul, Afghanistan, 18 September 2021. (Kantor Berita Asia Barat via Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Mary-Ellen McGroarty, direktur Program Pangan Dunia Afghanistan yang juga seorang pejabat tinggi PBB, mengatakan bahwa Krisis kemanusiaan Afghanistan semakin mengkhawatirkan. Ia menyerukan masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak untuk membantu negara yang dilanda perang tersebut.

Mary-Ellen mengatakan, ekonomi negara itu berada di ambang kehancuran dan krisis kemanusiaan telah meningkat dan membesar dengan kecepatan yang luar biasa selama beberapa minggu terakhir.

"Ini pertama kalinya saya melihat krisis seperti ini meningkat dan berakselerasi dengan kecepatan dan skala seperti itu," kata Mary-Ellen McGroarty, dilansir Golf Today, Kamis (07/10).

Sebelum Taliban merebut kekuasaan pada pertengahan Agustus, Afghanistan sudah mengalami krisis kemanusiaan dalam proporsi yang luar biasa yang mempengaruhi sekitar 18 juta orang.

"Ini hanya meningkat dan semakin buruk. Kami berharap angka itu meningkat, terutama seputar masalah pangan dan gizi buruk,” tambahnya.

Dengan krisis likuiditas yang menyebabkan warga Afghanistan menjadi semakin putus asa dan memiliki uang yang semakin sedikit, pejabat PBB itu mendesak masyarakat internasional untuk lebih bermurah hati dalam memberikan bantuan kepada Afghanistan saat negara itu bersiap menghadapi musim dingin yang menakutkan.

Terkait isu bahwa Taliban menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan, McGroarty mengatakan itu tidak benar.

"Kami belum benar-benar menghadapi hambatan apa pun," katanya, seraya menambahkan bahwa bantuan didasarkan pada "prinsip-prinsip kemanusiaan, ketidakberpihakan, netralitas, dan kemandirian operasional."

 

KEYWORD :

Krisis Kemanusiaan Warga Afghanistan Lembaga PBB Kelompok Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :