Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Foto: Detik Health)
Jakarta, Jurnas.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menyetujui vaksin COVID-19 China yang keempat. Kali ini vaksin yang disetujui untuk penggunaan darurat adalah vaksin buatan unit Produk Biologi Chongqing Zhifei China.
Kepala BPOM, Penny Lukito mengatakan, vaksin rekombinan protein yang diberikan tiga kali dalam rentang waktu tiga bulan, memiliki tingkat efikasi sekitar 81 persen, dengan efikasi 77,47 persen terhadap varian Delta, lebih rendah dibandingkan varian lainnya.
Dikutip dari Reuters, uji coba vaksin Zifivax dilakukan di China, Uzbekistan, Pakistan, Ekuador, dan Indonesia, yang melibatkan 28.000 orang, dengan kemanjuran berdasarkan tingkat keparahan.
Indonesia juga telah menyetujui penggunaan vaksin Sinovac, Sinopharm, dan CanSino.
Pernah menjadi episentrum COVID-19 di Asia, Indonesia telah memvaksinasi seperlima dari populasinya yang berjumlah sekitar 270 juta orang.
Indonesia telah mencatat lebih dari 4,2 juta kasus COVID-19 dan 142.000 kematian secara keseluruhan, tetapi rata-rata infeksi harian telah turun secara dramatis sejak puncak krisisnya pada Juli.
Kepala Industri Biofarmasi Jakarta yang bermitra dengan Zhifei, mengatakan suntikan Zifivax bisa diproduksi di Indonesia tahun ini. Sementara itu, Zhifei dan unitnya, Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, belum memberikan pernyataa.
Vaksin Zifivax Vaksin China Indonesia