Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti. (Foto: Screenshot)
JAKARTA, Jurnas.com - Direktur Jendral Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Samuel Abrijani Pangerapan, mengatakan, tingkat penggunaan teknologi dan internet lansia masih rendah terutama untuk di daerah pedesaan.
"Akses internet saat ini kita sudah mencapai 202,7 juta masyarakat Indonesia sudah dapat mengakses internet atau 73 persen namun memang masih didominasi oleh kaum muda," kata Samuel pada webinar `Digital Equity for All Ages`, Kamis (22/10).
Menurut Samual, lansia saat ini banyak yang menjadi target dari keberadaan teknologi digital seperti penipuan, dan penyebaran hoaks. Karena itu, perlu langkah antisipasi agar warga lansia dapat produktif dan merasa aman dalam beraktivitas di ruang digital.
"Bekerja sama dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) menargetkan supaya lansia kita juga teredukasi dan paham apa itu ruang digital dan bagaimana beraktivitas di ruang digital," tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, penduduk lansia berjumlah 26,82 juta jiwa (9,92 persen). Jumlah tersebut, diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya yang tercermin dari peningkatan usia angka harapan hidup penduduk Indonesia.
Kisah Pejuang Stunting di Tengah Minimnya Kesadaran Masyarakat, `Bersatu Kita Teguh Bertiga Kita Tangguh`
Kenaikan jumlah lansia yang begitu besar menjadi tantangan dalam aspek kehidupan baik kesehatan, ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam mewujudkan lansia yang tangguh, sehat, aktif, produktif serta bermartabat.
"Karena itu, perlu adanya dukungan pemerintah, kalangan swasta, dan Lembaga swadaya masyarakat agar mencapai tujuan tersebut," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK), BKKBN, Nopian Andusti, yang juga jadi pembicara pada webinar tersebut.
Nopian mengatakan, dalam era revolusi industri 4.0 masyarakat melibatkan internet sebagai aspek kehidupan sehingga diharapkan perkembangan teknologi dapat menciptakan nilai baru dan menyelesaikan permasalahan sosial dengan bantuan teknologi digital yang canggih.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), lansia yang mengakses internet tahun 2020 lansia mengalami peningkatan, yaitu sebesar 11,44 persen, dibandingkan empat tahun yang lalu, yaitu 1,98 pesen.
"Persentase penduduk lansia yang mengakses internet 2016 hanya 1,98 persen dan empat tahun berikutnya atau pada tahun 2020 naik signifikan yaitu 11,44 persen. Ini mencerminkan dari tahun ke tahun lansia semakin banyak melek teknologi," ujarnya.
Nopian mengatakan, internet saat ini tidak dapat di pisahkan oleh banyak kalangan masyarakat, termasuk lansia dalam hal mencari kebutuhan informasi maupun berkomunikasi.
"Diharapkan di masa yang akan datang banyak berkembang aplikasi dan teknologi digital untuk lansia agar berdampak yang baik untuk menjadi lansia yang sejahtera, sehat, mandiri, dan bermartabat," kata Nopian.
Sebagai informasi tambahan, webinar "Digital Equity for All Ages" kali ini masih dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Internasional Tahun 2021 yang diselenggarakan secara virtual.
Hari lansia internasional diperingati setiap 1 oktober di seluruh dunia. Peringatan hari lansia ini dicetuskan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesejahteraan lansia di sekitarnya dan sebagai momentu mengapresiasi semangat dan peran penting menjalankan kehidupan yang layak bagi lansia Indonesia.
KEYWORD :
Lansia Indonesia BKKBN Lansia Tangguh Nopian Andusti Teknologi Digital