Kamis, 26/12/2024 16:51 WIB

Militer Filipina Mengebom Lokasi Kelompok Maute

Ribuan warga di Lanao melarikan diri bersamaan dengan kedatangan tentara darat, yang membawa senjata berat dan kendaraan lapis baja untuk mengusir gerilyawan dari balai kota.

Militer Filipina saat melakukan pengawasan

Manila  - Tentara Filipina mengebom dan menembakkan meriam di daerah selatan pada Senin. Pada hari ketiga pengepungan terhadap kelompok pendukung Negara Islam (IS), militer setempat menyebutkan 35 gerilyawan dinyatakan tewas.

Sejumlah pesawat OV-10B buatan Amerika Serikat terbang dan menjatuhkan bom dengan sasaran kelompok bersenjata Maute  yang menguasai balai kota di Provinsi Lanao.

"Hingga siang ini, masih ada pertempuran besar di daerah tersebut. Tentara kami masih melakukan pembersihan terhadap gerilyawan," kata juru bicara militer, Mayor Filemon Tan dengan menambahkan bahwa 13 tentara terluka dalam serangan sejak Sabtu tersebut.

Ribuan warga di Lanao melarikan diri bersamaan dengan kedatangan tentara darat, yang membawa senjata berat dan kendaraan lapis baja untuk mengusir gerilyawan dari balai kota.

Pemerintah menuding kelompok Maute atas serangan bom di sebuah pasar tradisional pada 2 September lalu di Davao, kota kelahiran Presiden Rodrigo Duterte, yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lagi.

Tan menjelaskan bahwa pihak militer berupaya mempersempit area pertempuran agar tidak menyebar ke area lain di sekitar Mindanao. "Pertempuran besar masih terjadi, namun kami berharap bisa mengalahkan Maute dengan segera," kata dia.

KEYWORD :

Krisis Filipina Maute




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :