Ilustrasi Galaksi Bima Sakti (Foto: BBC)
London, Jurnas.com - Para astronom akhirnya menemukan tanda-tanda planet pertama yang pernah ditemukan di luar galaksi Bima Sakti.
Hampir 5.000 eksoplanet sejauh ini telah ditemukan, tetapi semuanya terletak di dalam galaksi Bima Sakti. Kemungkinan planet seukuran Saturnus ditemukan oleh Teleskop Chandra X-Ray milik NASA berada di galaksi Messier 51.
Dikutip dari BBC pada Rabu (27/10), planet ini terletak sekitar 28 juta tahun cahaya dari Bima Sakti.
Hasil baru ini didasarkan pada transit, di mana lintasan sebuah planet di depan bintang menghalangi sebagian cahaya bintang, dan menghasilkan penurunan karakteristik kecerahan yang dapat dideteksi oleh teleskop. Teknik umum ini telah digunakan untuk menemukan ribuan exoplanet.
Dr. Rosanne Di Stefano dan rekannya mencari dips dalam kecerahan sinar-X yang diterima, dari jenis objek yang dikenal sebagai biner terang sinar-X.
Objek-objek ini biasanya berisi bintang neutron atau lubang hitam yang menarik gas dari bintang pendamping yang mengorbit dekat. Bahan di dekat bintang neutron atau lubang hitam menjadi sangat panas dan bersinar pada panjang gelombang sinar-X.
Karena daerah yang menghasilkan sinar-X terang kecil, sebuah planet yang lewat di depannya dapat menghalangi sebagian besar atau semua sinar, membuat transit lebih mudah dikenali.
Anggota tim menggunakan teknik ini untuk mendeteksi kandidat exoplanet dalam sistem biner yang disebut M51-ULS-1.
"Metode yang kami kembangkan dan gunakan adalah satu-satunya metode yang dapat diterapkan saat ini untuk menemukan sistem planet di galaksi lain," kata Dr Di Stefano, dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Cambridge, Amerika Serikat (AS).
"Ini adalah metode unik, sangat cocok untuk menemukan planet di sekitar biner sinar-X pada jarak berapa pun dari mana kita dapat mengukur kurva cahaya," sambungnya.
Biner ini berisi lubang hitam atau bintang neutron yang mengorbit bintang pendamping dengan massa sekitar 20 kali massa Matahari. Bintang neutron adalah inti runtuh dari apa yang pernah menjadi bintang masif.
Transit berlangsung sekitar tiga jam, di mana emisi sinar-X menurun menjadi nol. Berdasarkan informasi ini dan informasi lainnya, para astronom memperkirakan bahwa calon planet akan seukuran Saturnus, dan mengorbit bintang neutron atau lubang hitam sekitar dua kali jarak Saturnus dari Matahari.
Di Stefano mengatakan teknik yang telah begitu sukses untuk menemukan exoplanet di Bima Sakti, gagal saat mengamati galaksi lain. Hal ini sebagian karena jarak yang jauh mengurangi jumlah cahaya yang mencapai teleskop dan juga berarti bahwa banyak objek berdesakan di ruang kecil, sehingga sulit untuk menentukan bintang individu.
KEYWORD :Galaksi Bima Sakti Planet Pertama Luar Angkasa Astronomi