Sabtu, 21/09/2024 10:20 WIB

Kapan Pasien Autoimun Kulit Boleh Vaksin Covid-19?

Penyakit Autoimun Kulit bersifat kronis jangka panjang dan dan bersifat kambuhan sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Bagaimana mengatasinya? 
 
 
 

Paparan dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) mengenai Autoimun Kulit dalam acara Virtual Media Briefing, Kamis (o3/11/21) - Foto:JURNAS

Jakarta, Jurnas.com – Salah satu penyakit pada masa pandemi covid-19 yang perlu diperhatikan selain batuk dan sesak napas yaitu autoimun kulit. Penyakit ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Pasien dihimbau untuk selalu melakukan kontrol rutin dan pola hidup sehat untuk memperbaiki kualitas hidup mereka.

Penyakit autoimun sendiri merupakan suatu penyakit akibat gangguan sistem imun, dimana sistem imun ini salah mengenali sel tubuhnya sendiri. Normalnya, sistem imun membantu menyingkirkan infeksi virus dan bakteri.

Namun pada penyakit autoimun, sel tubuh dianggap sebagai suatu benda asing yang akhirnya menyerang tubuhnya sendiri, dan ini masih tidak diketahui alasannya. Salah satu organ yang dapat mengalami gangguan autoimun adalah kulit, yang kemudian disebut autoimun kulit.

Penyakit ini bersifat kronis jangka panjang dan dan bersifat kambuhan. Pengobatan masih terbatas untuk mengatasi peradangan dan mengendalikan sistem imun yang terlalu aktif.

Bagi penderita autoimun kulit, kapan dan apakah pasiennya boleh vaksin Covid-19, dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, CEO Klinik Pramudia menjelaskan, “Yang paling penting adalah pengetahuan yang cukup dari pasien dan masyarakat secara umum terkait penyakitnya, bagaimana mencegahnya agar tidak kambuh, cara pengobatan yang benar dan kapan harus berobat.”

“Jika semuanya sudah terskrining dengan baik, dokter akan bisa memberikan saran kapan mereka bisa melakukan vaksinasi covid-19. Tentu bisa divaksin, tapi pastinya ada pemeriksaan terlebih dahulu,”ujar dr. Anthony.

Dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV, Spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) menyatakan, secara umum, gejala autoimun kulit yang biasa ditemukan adalah berupa bercak kemerahan atau bercak berwarna putih yang dapat terjadi pada permukaan kulit, rambut maupun kuku.

“Kadang disertai dengan lepuhan dan keterlibatan mukosa seperti mukosa mulut, mata maupun kelamin. Perjalanan penyakit autoimun kulit ini cenderung kronis jangka panjang dan bersifat kambuhan,”terang dr. Amelia.

Penyakit autoimun kulit pada dasarnya bukan penyakit yang menular. Secara internal, autoimun kulit bisa terjadi karena faktor genetik, misalnya ada anggota keluarga yang juga mengidap penyakit yang sama. Secara eksternal, autoimun kulit ini bisa terjadi akibat faktor lingkungan seperti infeksi, obat-obatan, merokok, obesitas, pajanan sinar UV yang berlebihan, dan lain-lain.

“Pasien tentu harus menerapkan gaya hidup sehat, misalnya makan makanan bergizi yang kaya akan vitamin D dan menghindari rokok. Namun, menjaga kesehatan mental juga tak kalah penting bagi pasien, seperti tetap aktif dan berpikir positif, serta mampu memanajemen stress. Dan yang terpenting, segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis kulit jika mengalami gejala atau jika mengalami kekambuhan,” jelas dr. Amelia.

Tiga penyakit autoimun kulit yang kerap muncul selama masa pandemi ini ialah Psoriasis, Vitiligo, dan Urtikaria (biduran). Terkait pengobatan, tentu memiliki cara pengobatan spesifiknya masing-masing. Namun secara umum, tatalaksana penyakit Autoimun Kulit yaitu berupa obat oles (topikal), obat minum (oral), obat suntik, maupun fototerapi atau fotokemoterapi.

Selain obat-obatan, penatalaksanaan non-medikamentosa juga penting, yakni dengan menghindari garukan dan trauma, hingga manajemen stres yang baik juga berperan penting dalam membantu mengendalikan penyakit autoimun kulit ini.

“Terkait vaksin, pasien autoimun kulit tentu dapat memperoleh vaksin Covid-19, asalkan kondisinya terkontrol dan penggunaan obat sesuai dengan anjuran dan dibawah pengawasan dokter spesialis kulit (Sp.KK). Selain itu, perlu ada konsultasi menyeluruh pada pasien dengan penyakit penyerta seperti nyeri sendi, kadar gula yang tinggi, dan tekanan darah tinggi,” tutup dr. Amelia

KEYWORD :

Autoimun Kulit Vaksin Pandemi Pengobatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :