Sabtu, 21/09/2024 09:38 WIB

Gembar-gembor Varian Delta Plus Dicurigai Hanya Pembenaran untuk Bisnis PCR

Kita ragu atas info tersebut karena University of Oxford maupun WHO mengatakan, bahwa kecepatan penyebaran maupun efek terhadap imunitas manusia dari varian delta plus ini masih belum clear dan belum cukup data.

Wakil Ketua Fraksi PKS, Mulyanto. (Foto: Parlementaria)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta Pemerintah jangan asbun (asal bunyi) terkait Covid-19 varian Delta Plus. Apalagi, gembar-gembor varian tersebut dikaitkan dengan kebijakan kewajiban PCR bagi masyarakat.

Politisi PKS ini menegaskan, penjelasan mengenai Covid-19 varian Delta Plus seharusnya disampaikan oleh otoritas kesehatan berbasis bukti (evidence based) yang obyektif, bukan disampaikan oleh menteri yang ramai di publik diduga punya saham di perusahaan importir alat tes PCR. Dengan demikian, publik yakin bahwa info yang disampaikan benar-benar akurat dan objektif dan bukan untuk kepentingan kelompok bisnis tertentu.

"Kita ragu atas info tersebut karena University of Oxford maupun WHO mengatakan, bahwa kecepatan penyebaran maupun efek terhadap imunitas manusia dari varian delta plus ini masih belum clear dan belum cukup data,” kata Mulyanto dalam pesan elektronik yang dipancarluaskan, Rabu (10/11).

Tak hanya itu, rakyat semakin ragu lagi karena info ini disampaikan oleh Menteri Luhut Binsar Panjaitan, yang ramai di publik berkaitan dengan bisnis tes PCR. Apalagi ujung-ujungnya muncul statemen kewajiban uji PCR untuk menghadapi varian delta plus Covid-19 ini.

“Apa hubungannya? Jangan-jangan hanya sekedar pembenaran untuk bisnis PCR," kata Mulyanto.

Oleh karena itu, Wakil Ketua Fraksi PKS ini mendesak Pemerintah konsisten menerapkan kebijakan berbasis riset (reserach based policy), agar berbagai program penanggulangan Covid-19 ini dapat berjalan secara efektif dan efisien.

“Jangan sampai menghamburkan sumber daya bangsa untuk hal yang tidak perlu, atau malah hanya sekedar memberi cuan pada pengusaha nakal,” demikian Mulyanto.

Untuk diketahui dilaporkan bahwa 93 persen dari kasus Covid-19 dengan varian delta plus terjadi di Inggris.  Dua orang mahasiwa Malaysia yang baru pulang dari Inggris baru-baru ini dikabarkan terinfeksi varian delta plus.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII DPR PKS Mulyanto Delta Plus Covid-19 Luhut Binsar Panjaitan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :