Rabu, 27/11/2024 01:46 WIB

Kemnaker Terus Tingkatkan Kualitas Pelatihan CPMI Pra Penempatan

Penyelenggaraan workshop ini penting agar kualitas pelatihan pra-pemberangkatan bagi calon pekerja migran meningkat.

Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi. (Foto: Biro Humas Kemnaker)

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) memiliki persiapan yang matang sebelum berangkat ke negara penempatan. Di antara upaya yang dilakukan yaitu mengajak Negara-negara Anggota ASEAN berbagi informasi dan pengalaman terbaiknya terkait pelatihan bagi calon pekerja migran.

"Penyelenggaraan workshop ini penting agar kualitas pelatihan pra-pemberangkatan bagi calon pekerja migran meningkat," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan, Aris Wahyudi, saat membuka Workshop to Improve the Quality of pre-Departure Training (Workshop Peningkatan Kualitas Pelatihan Prapemberangkatan) secara hybrid pada Rabu (1/12/2021).

Menurut Aris, pelatihan prapemberangkatan bagi CPMI dilakukan guna memberikan gambaran umum terkait adat istiadat, sosial dan budaya, norma hukum yang berlaku di negara tujuan penempatan, dan mengurangi tingkat gegar budaya dalam beradaptasi di lingkungan baru.

"Pelaksanaan pelatihan prapemberangkatan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia bersama dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi calon pekerja migran yang akan bekerja keluar negeri," ucap Aris.

Ia menambahkan, pelatihan bagi pekerja migran hendaknya juga dilakukan ketika pekerja migran telah tiba di negara penempatan dalam bentuk post arrival orientation atau orientasi setelah kedatangan pekerja migran.

Menurutnya, program orientasi setelah kedatangan bagi pekerja migran termasuk program orientasi terstruktur yang difasilitasi oleh tuan rumah negara penempatan atau kedutaan dan konsulat negara pengirim kepada pekerja migran setibanya di negara tujuan.

"Program-program ini dapat dilaksanakan oleh pemerintah, organisasi pekerja, pengusaha/pemberi kerja, organisasi masyarakat sipil, atau kombinasi dari pemangku kepentingan," ucapnya.

Menurutnya, program orientasi setelah kedatangan pekerja migran memperkuat pelatihan orientasi prakeberangkatan.

Salah satu fungsi utama program ini yaitu memperkaya informasi bagi pekerja migran sekaligus memfasilitasi proses adaptasi di negara penempatan.

"Program ini juga berfungsi membantu pekerja migran ketika menghadapi permasalahan dan menyelesaikannya, serta menghadapi tantangan pekerjaan," ujarnya.

KEYWORD :

Aris Wahyudi Pelatihan Penempatan Program Orientasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :