Jum'at, 27/12/2024 02:29 WIB

Luar Biasa, Mantan Satpam Jadi Presiden di Gambia

Barrow mengaku tidak malu dengan masa lalu sebagai satpam di ibu kota Inggris. Sebagai satpam Argos, ia bekerja selama 15 jam setiap hari.

Adama Barrow, Presiden Gambia (kanan)

Adama Barrow, mantan anggota satuan pengamanan (satpam) Argos, jaringan toko perlengkapan rumah tangga di Inggris, terpilih menjadi presiden Gambia. Negara yang penduduknya mayoritas muslim ini berada di benua Afrika bagian barat.

Komisi pemilihan di Gambia mengumumkan bahwa Adama Barrow meraih 263.515 suara, presiden petahana Yahya Jammeh mendapatkan 212.099 sementara posisi tiga diraih oleh Mama Kandeh, yang meraih 102.969.

Selama kampanye pilpres Barrow berjanji untuk membuka lembaran baru bagi rakyat Gambia, negara yang dikenal sebagai salah satu negara termiskin di Afrika.

Latar belakangnya sebagai warga biasa dan pengusaha swasta yang tak punya masalah politik di masa lalu membuat rakyat Gambia mempercayainya sebagai presiden, dengan mengalahkan Jammeh, yang berkuasa sejak 1990-an karena kudeta.

Lahir di satu desa di tepi sungai di Gambia, Barrow bekerja sebagai manajer di perusahaan gas sebelum memutuskan untuk belajar di London.

Di sela-sela studi inilah ia bekerja untuk mencari tambahan penghasilan karena ingin menabung untuk mendirikan perusahaan sendiri.

Barrow mengaku tidak malu dengan masa lalu sebagai satpam di ibu kota Inggris. Sebagai satpam Argos, ia bekerja selama 15 jam setiap hari.

"Hidup adalah proses. Kehidupan di Inggris membantu membentuk kepribadian saya," kata Barrow dalam wawancara dengan surat kabar Prancis Le Monde yang dikutip BBC.

Pria berusia 51 tahun yang sekarang menjadi pengusaha properti tersebut mengatakan dirinya masih bekerja 12 hingga 14 jam per hari. Ia mengaku memang `gila kerja`.

KEYWORD :

Presiden Gambia Adama Barrow satpam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :