Ilustrasi donor sperma (Foto: Doknet)
London, Jurnas.com - Penelitian yang dilakukan sekelompok peneliti di Inggris menemukan bahwa, terjadi penurunan motilitas sperma pada orang yang pernah terinfeksi Covid-19.
Dikutip dari Reuters pada Selasa (21/12), sperma memang tidak menularkan Covid-19. Kendati demikian, dari 35 pria responden yang memberikan spermanya dalam waktu satu bulan pasca pemulihan dari Covid-19, ditemukan bahwa adanya gangguan kualitas sperma.
"Penurunan motilitas sperma terbukti pada 60 persen peserta, dan berkurangnya jumlah sperma pada 37 persen responden," demikian bunyi hasil penelitian tersebut.
DPR Dukung Penuh Target Indonesia Bebas TBC 2029
Hasil ini dikuatkan oleh publikasi di jurnal Fertility and Sterility, yang meneliti 120 pria Belgia dengan usia rata-rata 35 tahun yang pernah terinfeksi Covid-19.
Di antara 51 pria yang diuji antara satu hingga dua bulan pasca pemulihan Covid-19, 37 persen mengalami penurunan motilitas sperma. Sedangkan 29 persen mengalami penurunan jumlah sperma.
Dan di antara 34 pria yang memberikan sampel sperma setidaknya dua bulan setelah pemulihan, motilitas sperma terganggu pada 28 persen peserta dan jumlah sperma rendah pada 6 persen peserta.
"Pasangan yang ingin hamil harus diperingatkan bahwa kualitas sperma setelah terinfeksi Covid-19 bisa menjadi kurang optimal," kata para peneliti menyimpulkan.
"Perkiraan waktu pemulihan adalah tiga bulan, tetapi studi lanjutan sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi hal ini, dan untuk menentukan apakah kerusakan permanen terjadi pada sebagian kecil pria," sambungnya.
KEYWORD :Sperma Penyintas Covid-19 Gangguan Reproduksi Kesehatan