Aksi turun ke jalan para buruh di Banten
Jakarta, Jurnas.com — Para buruh di Banten meminta negosiasi agar ada kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMP) di Provinsi Banten.
Namun para pekerja kaget atas sikap Gubernur Banten Wahidin Halim. Alih-alih mendukung, ia malah melontarkan statemen tidak simpatik dengan meminta agar perusahaan mencari karyawan lain saja jika para pekerja tak mau dengan UMP saat ini.
Sikap Wahidin Halim ini pun mendapat reaksi keras dari para pekerja. Aktivis pekerja dan buruh, Ketum Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI) KPH. HM. Jusuf Rizal mengatakan apa yang dilakukan Wahidin Halim menunjukkan sikap tidak menyejukkan. Bahkan melecehkan perjuangan pekerja dan buruh.
“Wahidin Halim itu seperti kacang lupa kulitnya. Waktu maju jadi gubernur butuh suara pekerja dan buruh. Tapi setelah jadi, bukannya mendukung malah jadi arogan seolah perjuangan buruh itu mengganggu,” tegas Jusuf Rizal kepada media menyikapi statement Wahidin Halim, Jumat (24/12/2021).
Sebelumnya, Wahidin menghimbau agar perusahaan yang karyawanya menolak UMK, cari lagi karyawan. Karena masih banyak orang yang mau digaji Rp.2,5-4 juta.
Jusuf Rizal yang juga Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) menilai pernyataan Wahidin itu melukai hati pekerja dan buruh. Juga menunjukkan Wahidin Halim seolah melihat perjuangan pekerja dan buruh hanya mengganggu perusahaan.
“Semestinya Wahidin Halim walau kurang sejalan dengan permintaan kenaikan yang telah diatur dalam UU itu, tidak perlu bersikap arogan dan tidak menghargai perjuangan pekerja dan buruh. Seolah Wahidin Halim sudah paling benar dan bersih,” tegas pria berdarah Madura-Batak itu.
Sebagai aktivis buruh yang mewadahi Driver-Biker-Ojek Kamtibmas Community (DBOKC) mitra kepolisian seluruh Indonesia, Jusuf Rizal menegaskan dukungan penuh kepada para pekerja yang menggelar aksi untuk memperjuangkan kenaikan UMK sepanjang dilakukan dengan tertib dan tidak anarkis.
Tentang aksi pekerja dan buruh yang menduduki kantor Gubernur Wahidin Halim, Jusuf Rizal menilai hal itu tidak akan terjadi jika Wahidin Halim mampu mengayomi dan duduk bersama para pekerja dan buruh untuk bermusyawarah.
“Jika Wahidin Halim terus lari-lari tidak mau menampung aspirasi pekerja dan buruh, bahkan terkesan memandang sebelah mata perjuangan pekerja dan buruh, maka gerakan itu bisa memunculkan perlawanan yang merugikan Wahidin Halim,” tuntas Jusuf Rizal.
KEYWORD :Buruh Pekerja Gubernur Banten Wahidin Halim UMP Jusuf Rizal