Minggu, 05/01/2025 08:41 WIB

Apa yang Terbesit di Benak Perempuan Lajang?

Bisa saja menipu banyak orang dengan berlagak santai, namun hati tidak dapat dibohongi.

Ilustrasi wanita lajang

Jakarta, Jurnas.com - Bagi perempuan berusia 20an yang masih sendiri alias belum mempunyai pasangan akan memiliki perasaan galau dihatinya. Pertanyaan keluarga atau teman kapan menikah akan membuatnya tidak nyaman. Apalagi teman sudah banyak yang menikah dan ia masih menjomblo.

Adanya kegelisahan dihati merupakan hal yang wajar karena perempuan di usia ini mulai berpikir akan kepastian suatu hubungan dan menginginkan membina rumah tangga. Bisa saja menipu banyak orang dengan berlagak santai, namun hati tidak dapat dibohongi.

Di benak mulai bertanya siapakah yang akan menjadi pelabuhan hati terakhirnya. Tidak sebatas itu saja, ia juga merasa meragukan diri sendiri apakah laki-laki menganggapnya pantas untuk menjalin suatu hubungan serius.

Menyibukkan diri dengan segudang kegiatan bertujuan untuk mengusir perasaan yang terasa hampa. Cara ini cukup ampuh, namun dikala sendirian dalam kamar, perasaan gundah akan kembali lagi.

Apalagi, tergabung dalam sebuah grup obrolan di media sosial bersama dengan teman-teman yang sudah menikah. Terkadang obrolan mereka sekitar rumah tangga barunya, dan ia hanya dapat menjadi pendengar saja. Keluar dari grup tersebut juga tidak mungkin karena pergaulanpun akan menjadi terbatas.

Menghadiri sebuah acara seremonial juga menjadi kendala buat yang masih lajang karena harus menghadapi berbagai pertanyaan mengenai pasangan. Bukan itu saja, melihat teman atau kolega bergandengan dengan pasangannya akan membuatnya merasa hidup seorang sendiri.

Bila menghadapi suatu masalahpun sering kali bingung mencari teman curhat yang dapat menemaninya setiap saat. Sahabat sudah memiliki kehidupan bersama pasangan dan mempunyai tugas baru sebagai istri, sehingga waktunya tidak bisa leluasa seperti dulu ketika mereka lajang.

Belum lagi dengan masalah yang tidak terduga-duga di dalam rumah, seperti atap yang bocor, terjadi konslet pada listrik atau mengalami sakit, perasaan sedih dan kesal karena merasa tidak ada orang yang tersayang mendampingi. Jika tidak dapat membendung rasa tersebut, ia akan menumpahkan dengan tangisan.

Keluarga memang menyayanginya, namun beda bila ada lawan jenis yang juga memperhatikan. Ia tidak menemukan tempat untuk bermanja-manja atau tidak merasakan gugup saat ditatap dengan mesra oleh pasangan.

Jika ini keadaanmu, jangan patah semangat dan berhenti meratapi diri. Bila direnungkan, sebenarnya ada banyak hal yang bisa dipelajari sebagai wanita lajang usia 20-an lho. Putus cinta ataupun ditolak bukan akhir kehidupanmu. Jadikan kesendiranmu menjadi perempuan yang mandiri dan sukses dalam semua bidang.

Syukuri dengan segala yang kamu miliki saat ini. Lebih baik bersabar dan mencari cinta yang tulus daripada memaksakan diri memiliki pasangan namun menyakiti hati dan tidak menghargaimu. Yakinlah, kamu pantas mendapatkan pasangan hidup yang mencintaimu apa adanya.

KEYWORD :

Perempuan Lajang Jomblo Benak Pikiran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :