Sabtu, 23/11/2024 12:46 WIB

Mekeng: Dedi Mulyadi Merakyat Seperti Jokowi, Wajar Salip Airlangga

seorang figur berjiwa pemimpin.

Kader Partai Golkar Dedi Mulyadi dan Presiden Jokowi

Jakarta, Jurnas.com - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis temuan yang mencengangkan publik, khususnya Partai Golkar. Pasalnya, elektabilitas Dedi Mulyadi unggul dibanding Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Hal ini mendapat sorotan dari senior Partai Golkar, Melchias Markus Mekeng. Ia menilai hasil survei itu tidak mengejutkan karena Dedi Mulyadi memang aktif terjun ke masyarakat, dan intens melakukan publikasi di media sosial.

"Masyarakat senang dengan gaya yang dilakoni oleh Dedi Mulyadi, dengan merangkul masyarakat, menyelesaikan masalah masyarakat. Tidak ada jarak antara dia dan masyarakat. Siapa pun itu, sampai di lapis bawah," ujar Mekeng kepada wartawan, Senin (10/1/2022).

Bagi Mekeng, ketika survei kredibel sekelas Indikator Politik Indonesia menempatkan Dedi Mulyadi dalam Top Of Mind di atas Airlangga Hartarto, maka itu adalah buah kerja ke bawah yang layak diraih seorang figur berjiwa pemimpin.

Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar ini pun teringat dengan gaya Dedi Mulyadi mirip seperti Joko Widodo (Jokowi) di 2014 ketika ingin menjadi calon Presiden RI.

"Jadi ini yang sebetulnya diinginkan oleh masyarakat, yakni pemimpin seperti Pak Jokowi muncul waktu 2014 kan modelnya seperti itu, nah dan Dedi Mulyadi juga modelnya seperti itu," katanya.

Karena itu, Mekeng berpesan kepada ketua umumnya Airlangga Hartarto dan juga tokoh-tokoh lainnya untuk bisa berbenah diri menaikkan elektabilitasnya. Sebab dia meyakini Indikator Politik Indonesia adalah lembaga yang kredibel dan tidak bisa dibayar hanya karena pesanan tertentu.

"Jadi orang-orang di bawahnya Dedi enggak boleh kebakaran jenggot karena ini realita dan saya yakin Burhanuddin Muhtadi tidak bisa dibayar dengan model-model begitu," ungkapnya.

"Kalau ada yang ingin jadi pemimpin dan masih di bawah (elektabilitasnya-Red) ya berubahlah gayanya, supaya bisa menguber menjadi yang di atas. Semuanya termasuk Pak Airlangga, karena ini fakta," tambahnya.

Legislator Partai Golkar juga berharap agar ketua umumnya Airlangga Hartarto lebih bisa turun menyapa masyarakat. Karena dengan begitu masyarakat akan mengetahui dan simpati. Sehingga elektabilitas Airlangga bisa ikut terangkat.

"Kalau kader tentunya akan melakukan sosialisasi, tapi yang berangkutan (Airlangga Hartarto-Red) juga harus sosialisasi, harus turun ke rakyat, harus menyapa rakyat. Kalau mau jadi Presiden harus capek, enggak bisa hanya main di media sosial di ibu kota terus seolah-olah rakyat tahu. Enggak semua rakyat yang di bawah misalnya petani tahu. Ya harus turun," pungkasnya.

Adapun temuan Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan `Top Of Mind Pilihan Presiden`. Di survei tersebut Indikator mengajukan pertanyaan siapa yang dipilih oleh masyarakat menjadi Presiden RI jika Pilpres dipilih saat ini.

Hasil survei tersebut menempati yang urutan pertama adalah nama Joko Widodo (Jokowi) dengan persentase 20,8 persen. Namun yang menarik ada nama kader Partai Golkar Dedi Mulyadi yang dipilih responden. Dia menempati urutan ke-9 dengan persentase 1.0 persen.

Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berada diposisi ke-29 dengan persentase dipilih responden sebesar 0,1 persen.

Hasil ini diperoleh Indikator Politik Indonesia dari survei yang dilakukan terhadap masyarakat berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dengan metode multistage random sampling pada 6-11 Desember 2021.

Melibatkan sebanyak 2020 responden, dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur

Ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

KEYWORD :

Melchias Markus Mekeng Dedi Mulyadi Partai Golkar Airlangga Hartarto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :