Menteri Sibuk Ingin Jadi Capres, Repdem Papua Barat: Sebaiknya Keluar dari Kabinet

Ketua DPD Repdem Papua Barat (Organisasi Sayap PDI Perjuangan) Dominggus Yable mengatakan, para Menteri adalah pembantu presiden yang harus lebih banyak bekerja untuk rakyat ketimbang menggarap urusan politik 2024.

"Kami minta agar pembantunya Presiden atau para Menteri yang berkoar-koar soal pemilihan Presiden sebaiknya mundur dari jabatan menteri, mengingat Pilpres masih lama,” ujar Ketua Repdem Papua Barat, Dominggus Yable.

Ia mengingatkan, saat ini bangsa Indonesia sedang berjuang melawan pandemi Covid-19, terlebih dengan adanya varian Omicron. Makan tidak elok ketika masyarakat susah para menteri malah sibuk kasak kusuk mau jadi Capres.

Padahal, tegas Yable, Presiden Joko Widodo dipilih oleh mayoritas rakyat Indonesia, kemudian menunjuk para menteri sebagai pembantunya untuk mengakomodir kepentingan rakyat.

Karena itu, Yable sangat menyayangkan banyak menteri malah sibuk bermanuver untuk jadi Calon Presiden 2024, padahal mereka mengemban amanah rakyat dan diharuskan untuk bekerja membantu Presiden.

"Karena itulah, kami meminta sebaiknya mereka mundur dari jabatan menteri. Jangan Buat Kegaduhan di tengah situasi bangsa yang sedang dilanda bencana Covid 19,” tegasnya.

Daripada sibuk mikir Pilpres, Yable menilai akan lebih baik jika para menteri fokus kerja. Sebab menjadi menteri belum tentu laku dan punya elektabilitas yang mumpuni untuk menjadi Calon Presiden kalau tidak didukung kinerja yang bagus. 

“Kami Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi Provinsi Papua Barat dengan tegas meminta agar para pembantu Presiden yang sibuk ngomong dan bermanuver soal Pilpres 2024 sebaiknya mundur,” tuntas Yable.