Kamis, 19/12/2024 19:04 WIB

WHO: Tak Ada Bukti Anak-anak Sehat dan Remaja Butuh Vaksin Penguat

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan siapa yang membutuhkan dosis booster.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) (Foto: Reuters)

JENEWA, Jurnas.com - Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan mengatakan, tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak dan remaja yang sehat memerlukan dosis booster vaksin COVID-19.

Berbicara pada konferensi pers, ia mengatakan, sementara tampaknya ada penurunan kekebalan vaksin dari waktu ke waktu terhadap varian Omicron yang menyebar dengan cepat, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan siapa yang membutuhkan dosis booster.

"Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat atau remaja yang sehat membutuhkan booster. Tidak ada bukti sama sekali," katanya.

Israel telah mulai menawarkan booster kepada anak-anak berusia 12 tahun, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) awal bulan ini mengizinkan penggunaan dosis ketiga vaksin Pfizer dan BioNTech COVID-19 untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun.

Pekan lalu, Jerman menjadi negara terbaru yang merekomendasikan agar semua anak berusia antara 12 dan 17 tahun menerima suntikan booster COVID-19. Hongaria juga telah melakukannya.

Swaminathan mengatakan kelompok ahli top WHO akan bertemu akhir pekan ini untuk mempertimbangkan pertanyaan spesifik tentang bagaimana negara harus mempertimbangkan untuk memberikan booster kepada populasi mereka.

"Tujuannya adalah untuk melindungi yang paling rentan, melindungi mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah dan sekarat. Mereka adalah populasi lanjut usia kita, orang-orang dengan gangguan kekebalan dengan kondisi yang mendasarinya, tetapi juga petugas kesehatan," katanya.

KEYWORD :

Organisasi Kesehatan Dunia Vaksin Booster WHO Soumya Swaminathan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :