Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Rizal M. Damanik mengenakan batik. (Foto: Ist)
JAKARTA, Jurnas.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan PT. Unilever Indonesia melakukan kesepahaman bersama dalam hal peningkatan kesehatan melalui upaya promotif dan preventif dalam percepatan penurunan stunting.
Kesepahaman bersama ini sekaligus juga memperingati Hari Gizi Nasional Tahun 2022, yang mengusung tema "Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas," Selasa, (25/01).
"Maksud dari kesepahaman bersama ini adalah terselenggaranya sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat terutama perbaikan gizi yang optimal dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.
Kisah Pejuang Stunting di Tengah Minimnya Kesadaran Masyarakat, `Bersatu Kita Teguh Bertiga Kita Tangguh`
Adapun ruang lingkup kesepahaman ini mencakup pemberdayaan keluarga melalui upaya kesehatan promotif dan preventif percepatan penurunan stunting, yaitu kerja sama dalam pengembangan model yang mendukung percepatan penurunan stunting.
"Penurunan prevelansi stunting merupakan pilar utama bagi pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. Oleh karena itu, misi ini perlu melibatkan pihak-pihak di luar pemerintah," katanya.
Hasto mengatakan, BKKBN akan mewujudkan kemitraan dengan sebanyak-banyaknya pihak, seperti dengan Unilever hari ini melalui Program Nutri Menu dan Royco isi piringku.
"Sangat penting sekali dukungan, partisipasi, dan aksi dari berbagai elemen masyarakat, baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, komunitas, dan individu untuk sinergi dan kolaborasi menurunkan prevalensi stunting di Indonesia," katanya.
BKKBN juga telah berkolaborasi dengan beberapa pihak swasta dan BUMN seperti Kalbe, Danone dan Perum Bulog. Dengan Bulog belum lama ini BKKBN bekerja sama memberikan bantuan beras bervitamin dengan brand beras FortiVit yang mengandung mikronutrien.
Sementara itu Director of Foods and Refreshment PT. Unilever Indonesia, Hernie Raharja mengatakan, Unilever berkomitmen meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, menghadirkan program dan produk makanan lezat bagi masyarakat Indonesia.
"Mengkonsumsi bahan makanan yang berkelanjutan maupun dari bahan makanan yang menerapkan pola makan gizi seimbang sesuai dengan pedoman isi piringku yang juga telah digalakan oleh pemerintah," ujarnya.
Hernie mengatakan, Unilever juga akan berkolaborasi mengatasi salah satu isu malnutrisi yang sedang diprioritaskan pemerintah yaitu stunting.
"Stunting menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama, dan kami siap untuk berbagi peran dengan berbagai pihak. Kami bersyukur hari ini dapat meresmikan kolaborasi bersama BKKBN selaku Ketua Pelaksana Percepatan penurunan stunting nasional yang telah ditunjuk Presiden Republik Indonesia," ujarnya.
Dalam peringatan Hari Gizi Nasional 2022, juga diadakan webinar Aksi dan Kolaborasi Atasi Malnutrisi, yang dihadir Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Rizal M. Damanik, Head of Foods & Beverages PT. Unilever, Tbk Ari Astuti, Ahli Gizi Keluarga, Diana F. Sugandi, Fitri Tropica dan Chef Jerry Andrean.
Rizal dalam paparannya menjelaskan,BKKBN juga telah melaksanakan program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang akan ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting.
"Hal ini bisa kolaborasi dan sinergi dengan program dari Unilever, seperti Royco Isi Piringku dan program lainnya," kata Rizal.
DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu.
Melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi dari mitra lainnya.
KEYWORD :Unilever Indonesia BKKBN Hari Gizi Nasional Hasto Wardoyo Penanganan Stunting Malnutrisi