Menteri Pertahanan Israel dan pemimpin partai Biru dan Putih Benny Gantz berpidato dalam konferensi pers di kantor partainya di Knesset di Yerusalem pada 7 Juni 2021 [Menahem KAHANA / AFP
YERUSALEM, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz memulai kunjungan ke Bahrain pada Rabu (2/2) di tengah meningkatnya ketegangan di Teluk menyusul serangan rudal Houthi yang dilancarkan ke Uni Emirat Arab (UEA).
Dikutip dari Reuters, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, Gantz akan menandatangani perjanjian kerja sama keamanan dengan Bahrain, yang bersama dengan UEA menormalkan hubungan dengan Israel pada 2020.
Pada awal pekan ini, UEA mencegat sebuah rudal selama kunjungan presiden Israel, serangan ketiga dalam dua minggu yang diklaim oleh Houthi, yang memerangi koalisi pimpinan Arab Saudi yang mencakup UEA.
Pengadilan Militer Israel Perpanjang Tahanan Rumah bagi Tentara yang Dituduh Melecehkan Tahanan Palestina
Dalam menjelaskan kunjungan resmi Gantz, Kementerian Pertahanan Israel tidak menyebutkan serangan Houthi atau memberikan rincian tentang apa yang akan termasuk dalam perjanjian keamanan dengan Bahrain, rumah bagi pangkalan utama Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di Teluk.
AS mengatakan sedang mengirim jet tempur untuk membantu UEA menyusul serangan rudal Houthi itu.
AS Desak Proposal Gencatan Senjata Diterima, Hamas Khawatirkan Tuntutan Pasukan Israel Tetap di Gaza
Israel minggu ini mengambil bagian dalam latihan angkatan laut Timur Tengah yang besar, untuk pertama kalinya secara terbuka bergabung dengan Arab Saudi dan Oman, dua negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengannya.
Gantz terbang ke Bahrain dengan pesawat angkut angkatan udara Israel. Ini adalah pertama kalinya seorang kepala pertahanan Israel mengunjungi negara Teluk atau pesawat militer Israel mendarat di sana.
"Saya merasa terhormat berada di sini dan menantikan untuk bertemu dengan para pemimpin Kerajaan," tulis Gantz di Twitter.
Kantor berita negara Bahrain BNA mengatakan Gantz dan delegasinya diterima oleh Menteri Pertahanan Bahrain Abdullah bin Hassan al-Nuaimi.
Perjanjian Abraham yang ditengahi AS ditandatangani oleh Bahrain, UEA dan Israel dibangun di atas kepentingan komersial bersama dan kekhawatiran tentang Iran. Sudan dan Maroko mengikutinya dalam meresmikan hubungan dengan Israel.
Pada bulan September, Bahrain menjamu Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid untuk kunjungan tingkat tertinggi sejak kesepakatan normalisasi tercapai.
Pasukan dari UEA, Bahrain, Israel dan Komando Pusat Angkatan Laut Amerika Serikat mengadakan latihan angkatan laut di Laut Merah pada bulan November. Israel mengatakan kerja sama militer semacam itu dapat membantu melawan proyeksi kekuatan Iran di kawasan itu.
Sumber: Reuters
KEYWORD :Israel Benny Gantz serangan Houthi Amerika Serikat Bahrain