Sabtu, 23/11/2024 03:45 WIB

AS dan Eropa Pertimbangkan Larangan Impor Minyak Rusia

Memotong impor energi Rusia sebagai cara mengencangkan sekrup di Kremlin.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara selama konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah (tidak terlihat) di Kota Kuwait pada 29 Juli 2021 [Jaber Abdulkhaleg - Anadolu Agency]

WASHINGTON, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) mengatakan, pihaknya sedang dalam diskusi aktif dengan negara-negara Eropa tentang pelarangan impor minyak Rusia sebagai hukuman ekonomi lebih lanjut terhadap Moskow karena menyerang Ukraina

Akhir pekan lalu Gedung Putih mengatakan sedang mencari cara mengurangi konsumsi minyak Rusia sembari melindungi keluarga AS dari kenaikan harga, tetapi tekanan meningkat dari negara Barat, memotong impor energi Rusia sebagai cara mengencangkan sekrup di Kremlin.

"Kami sekarang dalam diskusi yang sangat aktif dengan mitra Eropa kami tentang pelarangan impor minyak Rusia ke negara kami, sementara tentu saja pada saat yang sama menjaga pasokan minyak global yang stabil," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken kepada acara bincang-bincang NBC, Meet the Press.

"Tindakan yang kami ambil hingga saat ini telah berdampak buruk pada ekonomi Rusia," tambahnya, merujuk pada sanksi yang secara ekonomi telah mengisolasi Rusia dan presidennya, Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba menekankan bahwa menghentikan ekspor minyak Rusia sangat penting.

Ditanya Minggu di CNN tentang pengumuman Shell akan terus membeli minyak Rusia dan menyumbangkan keuntungannya untuk tujuan Ukraina, Kuleba mendesak Shell dan raksasa energi lainnya memotong sumber pendapatan terbesar Moskow dan "berhenti membeli minyak Rusia".

"Minyak dan gas Rusia berbau darah Ukraina," katanya.

Harga gas Eropa dan Inggris melonjak ke rekor tertinggi pekan lalu di tengah kekhawatiran gangguan pasokan. Dan harga minyak terus terdorong lebih tinggi, dengan Brent berjangka berakhir di US$118,11 per barel, level tertinggi sejak 2008.

Seperti Blinken, presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang telah berbicara tentang peningkatan sanksi terhadap Rusia, tidak sepenuhnya menganjurkan larangan langsung terhadap minyak Rusia.

"Tujuannya adalah untuk mengisolasi Rusia dan membuat Putin tidak mungkin membiayai perangnya," katanya kepada CNN, Minggu. "Bagi kami, ada strategi kuat sekarang untuk mengatakan bahwa kami harus menghilangkan ketergantungan bahan bakar fosil dari Rusia."

Anggota parlemen AS secara langsung meminta boikot habis-habisan, dengan senator Republik dan Demokrat pekan lalu mendesak Presiden Joe Biden untuk melarang impor minyak dari Rusia.

"Saya pikir ... Anda dapat menyusun rencana untuk fase itu dengan cepat," kata Senator Marco Rubio kepada ABC. "Kami memiliki lebih dari cukup kemampuan di negara ini untuk memproduksi minyak yang cukup untuk menutupi persentase yang kami beli dari Rusia."

Hanya delapan persen impor minyak mentah dan produk olahan ke Amerika Serikat yang berasal dari Rusia, menurut Lipow Oil Associates di Houston, Texas.

KEYWORD :

Amerika Serikat Negara Eropa Larangan Impor Minyak Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :