Pembina MKGR Jakarta Selatan, Ali Mochtar Ngabalin. (Foto: Jurnas/Ira).
Jakarta, Jurnas.com- Warga Jakarta Selatan (Jaksel) berkarakteristik mayoritas warga kelas menengah ke atas dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Hal ini dipandang mampu menjadi potensi bagi organisasi Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jaksel untuk memperkuat posisi Partai Golkar di DKI Jakarta.
"Apalagi MKGR sebagai ormas bisa masuk ke segala lini sosial masyarakat. Beda dengan partai yang terbatas. Ini yang saya harap bisa dimanfaatkan oleh MKGR Jaksel," ujar pembina MKGR Jakarta Selatan, Ali Mochtar Ngabalin di sela-sela Musyawarah Cabang (Muscab) VIII MKGR Jakarta Selatan di kantor Walikota Jaksel, Minggu (20/3/2022).
Dipaparkannya, strategi komunikasi MKGR dan Partai Golkar memang berbeda. Karena sifatnya ormas maka bisa masuk untuk meyakinkan warga, khususnya warga Jaksel untuk memilih Partai Golkar sebagai saluran aspirasi politiknya.
"Faktor ketokohan dalam sebuah ormas itu penting guna meyakinkan masyarakat," ujar Ngabalin yang didampingi Ketua MKGR Jaksel, Ratih Widyawati dan Ketua DPD Golkar Jaksel, Inez Yuanna.
Ditambahkannya, MKGR sebagai ormas mampu masuk ke lapisan masyarakat untuk berkegiatan sosial atau menyikapi keadaan masyarakat terkini.
"Seperti misalnya aksi sosial kepedulian bagi-bagi minyak goreng murah. Maju di tengah masyarakat tanpa ada kecurigaan apa--apa, tapi kalau Golkar yang maju? Langsung kan timbul kecurigaan," ujar tenaga ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ini.
Lantaran bentuknya ormas, imbuh Ngabalin, MKGR juga bisa masuk ke semua lini dan ormas mana saja.
"Makanya, bu Ratih ini nantinya bisa berafiliasi dengan ormas dan golongan agama manapun. Ciri MKGR itu kan harus bisa menjembatani atau istilah milenial sekarang kerja bareng dan gotong royong," pungkas Ngabalin.
KEYWORD :MKGR Ali Mochtar Ngabalin Jakarta Selatan