Sabtu, 23/11/2024 23:32 WIB

IBI Tuntut Perlindungan Tenaga Medis Di Papua

Ketua umum IBI Pusat Emi Nurjasmi meminta perlindungan pemerintah terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di daerah konflik

Ikatan Bidan Indonesia Pusat mengunjungi keluarga bidan korban tewas KKB Papua di rumah duka Sidoarjo, Jawa Timur. (Foto istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Meninggalnya bidan asal Sidoarjo, Sri Lestari Indah Putri dan suaminya Sertu Eka Andrianto akibat kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yalimo, Papua 31 Maret silam mendapat perhatian khusus Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Ketua umum IBI Pusat Emi Nurjasmi meminta perlindungan pemerintah terhadap tenaga kesehatan yang bertugas di daerah konflik. Selain itu pihaknya mmeinta kasus kekerasan KKB Papua diusut tuntas hingga pelakunya tertangkap.

Penegasan ini disampaikan langsung Emi Nurjasmi saat berkunjung dan mengikuti doa bersama di rumah duka Sertu Eka Andrianto di kawasan Sukodono Sidoarjo, Sabtu (9/4/2022) siang. "Kita berharap pelaku yang melakukan tindakan itu bisa segera ditangkap," ujar Emi

Selain meminta pelaku kekerasan ditangkap, kata Emi, IBI juga meminta perlindungan pemerintah, terhadap seluruh tenaga kesehatan, termasuk bidan yang sedang melaksanakan tugas di daerah konflik. Menurutnya, kasus kekerasan dengan korban tenaga kesehatan di daerah konflik, saat ini sudah banyak terjadi.

Untuk itu diperlukan perlindungan khusus dari pemerintah. "Kami juga memohon untuk diberikan perlindungan pemerintah kepada semua tenaga medis, khususnya yang bertugas di daerah daerah konflik," ungkapnya.

Sementara itu, dalam kunjungan ke rumah duka keluarga korban, IBI Pusat bersama pengurus IBI Jawa Timur menyerahkan bantuan kepada keluarga Sertu Eka Andrianto dan Bidan Sri Lestari Indah Putri yang menjadi korban kekerasan KKB Papua 31 Maret lalu. Selain donasi, bantuan mainan dan 2 unit sepeda angin diberikan kepada kedua anak korban secara simbolis disaksikan keluarga korban.

KEYWORD :

IBI perlindungan tenaga medis daerah konflik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :