Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak (Ramil Sitdikov/POOL/TASS)
MOSKOW, Jurnas.com - Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan, beberapa pembeli gas Rusia telah setuju untuk mengubah pembayaran menjadirubel. Beruang Merah itu juga masih menunggu keputusan dari importir lain.
"Beberapa pembeli telah menyetujui transfer pembayaran gas ke rubel, kami menunggu keputusan dari importir lain," tulis Novak dalam artikelnya untuk majalah Kebijakan Energi, menambahkan bahwa kondisi pembeli tetap senyaman mungkin.
Novak menekankan bahwa pembayaran untuk gas ditransfer ke rubel karena Rusia ingin mendapatkan jaminan pembayaran 100 persen.
"Saya ingin menekankan bahwa transfer pembayaran untuk gas ke mata uang nasional di pihak Rusia adalah logis dan disebabkan oleh alasan obyektif - keinginan untuk menerima pembayaran untuk barang yang dikirim dengan jaminan 100 persen. Kepercayaan seperti itu di Rusia diberikan dengan pola pembayaran yang kami ajukan, berbeda dengan yang selama ini berlaku," kata Novak.
Ia ingat bahwa Uni Eropa berencana untuk mengkompensasi penolakan sumber energi Rusia dengan mendiversifikasi pasokan gas, mempercepat transisi ke jenis gas terbarukan, mengganti gas dalam sistem pemanas dengan jenis bahan bakar lain dan menghasilkan listrik dari sumber lain.
"Semua langkah ini, menurut Komisi Eropa, akan mengurangi permintaan gas Rusia hingga dua pertiga (67 persen) pada akhir tahun ini. Mereka juga berencana mencapai kemandirian energi dengan meningkatkan pangsa sumber energi terbarukan. Namun, pada Maret mereka mencatat penurunan pembangkitan angin," kata Novak menekankan.
Alih-alih Rusia, produsen LNG Amerika mengklaim sebagai pemasok gas terkemuka ke Eropa, yang berniat mengambil bagian signifikan dari pasar Eropa.
"Tetapi ada beberapa nuansa penting. Kurangnya infrastruktur yang diperlukan untuk menerima LNG tidak akan memungkinkan peningkatan pasokan dengan cepat," ujar Novak.
Sumber: TASS
KEYWORD :Gas Rusia Alexander Novak Mata Uang Rubel Uni Eropa