Kamis, 28/11/2024 05:48 WIB

Turki Tutup Wilayah Udara untuk Pesawat Rusia yang Terbang ke Suriah

Cavusoglu mengatakan telah menyampaikan keputusan itu kepada timpalannya dari Rusia Sergey Lavrov, yang kemudian menyampaikannya kepada Presiden Vladimir Putin.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu (foto: Tass)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan, Ankara telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil dan militer Rusia yang terbang ke Suriah.

"Kami menutup wilayah udara untuk pesawat militer Rusia – dan bahkan pesawat sipil – yang terbang ke Suriah. Mereka memiliki waktu hingga April, dan kami meminta pada bulan Maret," kata media Turki mengutip Cavusoglu pada hari Sabtu.

Cavusoglu mengatakan telah menyampaikan keputusan itu kepada timpalannya dari Rusia Sergey Lavrov, yang kemudian menyampaikannya kepada Presiden Vladimir Putin.

"Satu atau dua hari kemudian, mereka berkata: Putin telah mengeluarkan perintah, kami tidak akan terbang lagi," kata Cavusoglu kepada wartawan Turki di pesawatnya ke Uruguay.

Cavusoglu menambahkan bahwa larangan itu akan berlaku selama tiga bulan.

Tidak ada tanggapan segera atas pengumuman Turki dari Rusia, yang bersama-sama dengan Iran telah menjadi pendukung penting Presiden Suriah Bashar al-Assad selama perang di negara itu.

Turki telah mendukung pemberontak Suriah selama konflik.

Hubungan Ankara dengan Moskow sempat meledak setelah Turki menembak jatuh sebuah pesawat tempur Rusia di dekat perbatasan Turki-Suriah pada tahun 2015. Namun, hubungan keduanya membaik hingga invasi Rusia ke Ukraina, yang dipandang Turki sebagai mitra dagang dan sekutu diplomatik penting.

Turki telah berusaha menengahi untuk mengakhiri konflik, menjadi tuan rumah pertemuan antara negosiator Rusia dan Ukraina di Istanbul, dan pertemuan lainnya antara Lavrov dan mitra Ukraina Dmytro Kuleba di Antalya.

Ankara sekarang berusaha untuk mengatur pertemuan puncak Istanbul antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, meskipun Cavusoglu mengakui bahwa prospek pembicaraan semacam itu pada saat ini masih suram.

"Jika mereka menginginkan kesepakatan, itu tidak bisa dihindari," kata Cavusoglu seperti dikutip. "Itu mungkin tidak terjadi untuk waktu yang lama, tetapi itu bisa terjadi secara tiba-tiba."

Sumber: Aljazeera

KEYWORD :

Turki Mevlut Cavusoglu Pesawat Rusia Suriah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :