Rabu, 15/01/2025 19:06 WIB

Kim Jong-un Larang Natal, Tapi Wajib Peringat Hari Lahir Neneknya

Perayaan Natal yang umumnya diperingati meriah di berbagai belahan negara, tidak berlaku di Korea Utara.

Kim Jong-un (foto: CT)

Korea Utara - Pemimpin tertinggi Republik Demokratik Korea Utara, Kim Jong-un kembali menunjukkan kebenciannya pada umat Kristen di negara tersebut. Perayaan Natal yang umumnya diperingati meriah di berbagai belahan negara, tidak berlaku di Korea Utara, setelah Kim Jong-un memaksa seluruh rakyat untuk merayakan ulang tahun kelahiran neneknya, bukan Yesus Kristus.

Nenek Kim Jon-un yang bernama Kim Jong-suk lahir pada malam Natal 1919. Sosok ini merupakan gerilyawan an-Jepang dan aktivis komunis. Jong-suk juga diketahui istri diktator pertama Korea Utara, Kim Il-sung, dan ibu mantan pemimpin Kim Jong-il.

Setelah meninggal secara misterius pada 1949 silam, Jong-suk diberikan titel ‘Ibu Suci Revolusi’. Setiap Natal, Kim Jong-un memandatkan Korea Utara (Korut) untuk memberika penghormatan mereka dengan mengunjungi makam Jong-suk.

Sebelumnya, Kim Jong-un telah melarang perayaan Natal di Korut. Orang nomor satu Korut ini bahkan pernah mengancam akan perang saat 2014 silam Korea Selatan (Korsel) berencana memasang pohon Natal besar di perbatasan. Meskipun pohon tersebut akhirnya tidak pernah dipasang.

Dikutip dari Christian Today, pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) memperkirakan terdapat sekitar 70 ribu orang Kristen yang ditangkap atas pelanggaran agama atau politik di Korut. Tekanan keagamaan yang terdapat di negara tersebut menyebabkan tingkat pengungsi dari Korut ke luar negeri terus meningkat.

“300 ribu hingga 500 ribu orang Kristen ada di Korea Utara hari ini. Pengungsi yang keluar atas alasan agama mulai meningkat dari 1,2 persen menjadi 5,1 persen,” demikian pernyataan HAM dunia.

KEYWORD :

Korea Utara Kim Jong-un Natal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :