
Ketua KPK, Firli Bahuri memimpin upacara pelantikan dan pengambilan sumpah
Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi melantik 28 penyidik dan penyelidik untuk memperkuat Kediputian Bidang Penindakan dan Eksekusi dalam memberantas korupsi, Senin (31/5).
Upacara pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan kepada 23 penyelidik dan 5 penyidik yang dipimpin langsung oleh Ketua KPK, Firli Bahuri.
Selain itu, upacara pelantikan disaksikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Sekretaris Jenderal Cahya H. Harefa, dan Deputi Penindakan dan Eksekusi Karyoto.
Dalam sambutannya, Firli menyampaikan pelantikan dan pengambilan sumpah penyelidik dan penyidik telah melalui proses yang cukup panjang, mulai dari proses seleksi, pendidikan, hingga pelantikan.
“Kami seluruh insan KPK mengucapkan selamat datang kepada penyelidik dan penyidik di KPK untuk bersama melakukan upaya pemberantasan korupsi,” kata Firli.
Firli mengingatkan bahwa tujuan nasional bangsa Indonesia ialah mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdasarkan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia. Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945.
“Dalam perjuangan mewujudkan tujuan bangsa itu, terdapat satu tantangan yang harus diatasi, yakni terbebas dari praktik-praktik korupsi,” ujar Firli.
Firli menyadari, upaya pemberantasan korupsi merupakan tugas yang berat namun bukan berarti tidak bisa dilakukan jika dilakukan bersama-sama semua pihak.
“KPK memiliki visi, bersama memberantas, menurunkan praktik korupsi. Memberantas korupsi tidak bisa dilakukan KPK sendirian, karenanya KPK memerlukan dukungan semua pihak,” pesannya.
Upaya pemberantasan korupsi tersebut, sambung Firli, dilakukan oleh KPK melalui strategi Trisula Pemberantasan Korupsi. Hal itu melalui pendekatan upaya pendidikan, pencegahan, dan penindakan terhadap praktik-praktik korupsi.
Secara khusus, dengan adanya penambahan 28 penyelidik dan penyidik KPK, maka akan menambah “amunisi” KPK dalam memberantas korupsi melalui upaya penindakan. Saat ini KPK memiliki 84 orang penyelidik dan 111 orang penyidik.
“Saya harap dengan adanya rekan-rekan akan menambah amunisi pemberantasan korupsi,” ujar Firli.
Firli juga mengingatkan bahwa dalam strategi penindakan harus mendapatkan hasil. Satu, meningkatnya penetapan hukum pada perkara korupsi. Kedua, meningkatnya pengembalian kerugian negara melalui asset recovery. Ketiga, meningkatnya asset hasil perkara tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang melalui upaya penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan eksekusi.
Rakyat, kata Firli, sungguh berharap agar KPK dapat optimal memberantas korupsi. Oleh karena itu, dia mengingatkan agar insan penyelidik dan penyidik yang baru dilantik ini dapat bekerja secara profesional dan penuh tanggung jawab.
“Jangan sampai penyelidik dan penyidik ditambah, namun penyelesaian perkara tidak bertambah. Kami berharap penyelesaian perkara bisa bertambah,” kata Firli.
Untuk itu, Firli meminta agar penyelidik dan penyidik yang baru dilantik cepat menyesuaikan dengan lingkungan kerja KPK, sehingga dapat segera menangani perkara korupsi yang sedang ditangani.
KEYWORD :KPK Firli Bahuri Pelantikan Penyidik Korupsi