Bahkan dengan tindakan agresif untuk mengurangi permintaan dan meningkatkan efisiensi, produksi plastik akan hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari 40 tahun (Foto: AFP/Juan Mabromata)
JAKARTA, Jurnas.com - Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) mengatakan, produksi tahunan plastik berbasis bahan bakar fosil akan mencapai 1,2 miliar ton pada tahun 2060 dan limbah melebihi satu miliar ton.
Bahkan dengan tindakan agresif untuk mengurangi permintaan dan meningkatkan efisiensi, produksi plastik akan hampir dua kali lipat dalam waktu kurang dari 40 tahun, badan 38 negara itu memproyeksikan dalam sebuah laporan.
Namun, kebijakan terkoordinasi secara global tersebut dapat sangat meningkatkan pangsa sampah plastik masa depan yang didaur ulang, dari 12 persen menjadi 40 persen.
Ada peningkatan kekhawatiran internasional atas volume dan keberadaan polusi plastik, dan dampaknya.
Menyusup ke wilayah paling terpencil dan paling murni di planet ini, mikroplastik telah ditemukan di dalam ikan di ceruk terdalam lautan dan terkunci di dalam es Arktik.
Puing-puing diperkirakan menyebabkan kematian lebih dari satu juta burung laut dan lebih dari 100.000 mamalia laut setiap tahun.
"Pencemaran plastik adalah salah satu tantangan lingkungan besar abad ke-21, menyebabkan kerusakan luas pada ekosistem dan kesehatan manusia," kata kepala OECD, Mathias Cormann.
Sejak 1950-an, sekitar 8,3 miliar ton plastik telah diproduksi dengan lebih dari 60 persennya dibuang ke tempat pembuangan sampah, dibakar, atau dibuang langsung ke sungai dan lautan.
Sekitar 460 juta ton plastik digunakan pada 2019, dua kali lipat dari 20 tahun sebelumnya. Jumlah sampah plastik juga hampir dua kali lipat, melebihi 350 juta ton, dengan kurang dari 10 persennya didaur ulang.
Laporan baru ini membandingkan lintasan bisnis seperti biasa dengan manfaat dari kebijakan global yang lebih ambisius dari pengurangan penggunaan plastik dan polusi.
Didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan populasi yang berkembang, produksi plastik akan meningkat di bawah skenario mana pun, OECD memperingatkan. Dimana kebijakan dapat membuat perbedaan besar dalam penanganan sampah.
Saat ini, hampir 100 juta ton sampah plastik salah kelola atau dibiarkan bocor ke lingkungan, angka yang akan berlipat ganda pada tahun 2060. "Upaya global yang terkoordinasi dan ambisius hampir dapat menghilangkan polusi plastik pada tahun 2060," laporan itu menyimpulkan.
Awal tahun ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memulai proses untuk mengembangkan perjanjian yang mengikat secara internasional untuk membatasi polusi plastik.
Sumber: AFP
KEYWORD :Sampah Plastik OECD Pencemaran Lingkungan