Presiden Lebanon Michel Aoun terlihat di istana kepresidenan di Baabda, Lebanon, 7 November 2017 (Reuters/ Mohamed Azakir / File Photo)
JAKARTA, Jurnas.com - Lebanon memperingatkan Israel soal tindakan agresif di perairan yang disengketakan, di mana kedua negara berharap mengembangkan energi lepas pantai. Peringatan itu muncul setelah sebuah kapal tiba di lepas pantai memproduksi gas bagi Israel.
Dikutip dari Reuters, Presiden Michel Aoun mengatakan setiap aktivitas di daerah yang disengketakan akan menjadi tindakan agresi dan provokasi, setelah kedatangan kapal penyimpanan dan produksi gas alam yang dioperasikan oleh Energean yang berbasis di London.
Israel mengatakan ladang yang dimaksud berada di dalam zona ekonomi eksklusifnya, bukan di perairan yang disengketakan.
Dalam sebuah pernyataan, kepresidenan Libanon mengatakan, Aoun membahas dengan sementara Perdana Menteri Najib Mikati masuknya kapal "ke wilayah laut yang disengketakan dengan Israel, dan meminta Komando Angkatan Darat untuk memberinya data yang akurat dan resmi untuk membangun masalah tersebut."
Aoun mengatakan, negosiasi untuk menggambarkan perbatasan laut selatan terus berlanjut dan setiap tindakan atau kegiatan di daerah yang disengketakan merupakan provokasi dan tindakan agresif.
Tidak ada tanggapan langsung dari pemerintah Israel atas pernyataan Aoun. Menteri Energi Israel Karine Elaharrar menyambut baik kedatangan kapal itu dan mengatakan dia berharap kapal itu akan segera online.
"Kami akan terus bekerja untuk mendiversifikasi pasar energi dan menjaga stabilitas dan keandalan," katanya.
Energean mengatakan, kapal penyimpanan dan pembongkaran produksi terapungnya tiba pada hari Minggu di ladang Karish, sekitar 80 km (50 mil) barat kota Haifa, di zona ekonomi eksklusif Israel. Perusahaan mengatakan berencana untuk membawanya online pada kuartal ketiga.
Mikati mengatakan Israel melanggar batas kekayaan maritim Lebanon, dan memaksakan fait accompli di wilayah yang disengketakan," menyebut ini "sangat berbahaya."
Amerika Serikat (AS) mulai menengahi pembicaraan tidak langsung antara kedua pihak pada tahun 2000 untuk menyelesaikan perselisihan jangka panjang antara musuh lama yang telah menghalangi eksplorasi energi di Mediterania timur.
Lebanon adalah rumah bagi kelompok Hizbullah bersenjata lengkap yang didukung Iran, yang telah berperang banyak kali dengan Israel.
Hizbullah sebelumnya telah memperingatkan Israel agar tidak melakukan pengeboran minyak dan gas di daerah yang disengketakan sampai masalah tersebut diselesaikan, dan mengatakan kelompok itu akan mengambil tindakan jika hal itu dilakukan.
Baik Israel dan Lebanon telah membuat klaim di PBB mengenai perbatasan laut mereka. Lebanon mengatakan perbatasannya memotong ke laut pada sudut lebih jauh ke selatan dan klaim Israel membentang lebih jauh ke utara, menciptakan segitiga perairan yang disengketakan.
KEYWORD :Michel Aoun Lebanon Israel Amerika Serikat Gas