Sekolah Lapang Komoditas Jagung di Poktan La Janga 2 Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya, di daerah irigasi Karanu.
NUSA TENGGARA BARAT, Jurnas.com – Selain tanaman padi, Kementerian Pertanian (Kementan) juga memberikan perhatian serius untuk meningkatkan produksi komoditas jagung. Sejumlah program pun dijalankan untuk mendukung peningkatan produksi padi.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan Kementan akan memaksimalkan peran Kostratani untuk mendukung itu.
“Kementan memiliki Kostratani yang akan mendukung pembangunan pertanian dari bawah. Di sana ada penyuluh yang akan memberikan masukan ke petani bagaimana caranya meningkatkan produksi,” terang Mentan SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSMDP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan hal serupa.
“Kita selalu mengimbau agar penyuluh turun ke lapangan. Serta mendampingi petani agar produksi tidak terganggu dan produktivitas bisa semakin tinggi,” kata Dedi.
Mengintip Kelebihan Jagung Provit
Selain itu, Dedi menjelaskan jika Kementan akan memaksimalkan program-program yang ada, salah satunya program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
Hal ini yang dilakukan Kementan, melalui program IPDMIP, dengan menggelar Sekolah Lapang komoditas jagung di Poktan La Janga 2 Desa Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Tepatnya, di daerah irigasi Karanu.
DI tempat ini, komoditas jagung yang dibudidayakan adalah varietas NK 7328 Sumo. Para petani mendapatkan benih secara swadaya.
Kegiatan Sekolah Lapang IPDMIP sendiri diikuti 20 peserta, terdiri dari laki-laki dewasa 13 orang, 5 perempuan, 2 petani muda. Kegiatan yang memasuki pertemuan ke-5, 8 Juni 2022, memberikan materi mengenai Ambang Ekonomi
Sebagai fasilitator kegiatan adalah penyuluh PP swadaya staf lapangan. Sementara Supervisor DPIU, KJF Distanbun Bima dan TPM.
KEYWORD :Komoditas Jagung