CEO Tesla, Elon Musk. (Foto: AFP)
Beijing, Jurnas.com - Produsen mobil listrik, Tesla Inc membatalkan tiga kegiatan rekrutmen pegawai di China yang dijadwalkan bulan ini. Kebijakan terbaru ini disampaikan setelah CEO Tesla, Elon Musk, mengungkapkan rencana PHK massal.
Musk belum berkomentar secara khusus tentang pembatalan di China, kawasan produksi yang menghasilkan lebih dari setengah kendaraan Tesla secara global, dan menyumbangkan seperempat dari pendapatannya pada tahun 2021. Pengumuman yang disampaikan perusahaan pada Jumat (10/6) juga tidak menyertakan alasan.
Dikutip dari Reuters, operasi Tesla di China masih memungkinkan pembukaan rekrutmen untuk lebih dari 1.000 posisi di antaranya insinyur aerodinamika, manajer rantai pasokan, manajer toko, pengawas pabrik, dan pekerja.
Namun, menurut surat elektronik yang terungkap pekan lalu, Musk konon memiliki firasat buruk tentang ekonomi, yang kemungkinan menjadi alasan pembatalan.
Dalam surel lain kepada karyawan pada Jumat ini, Musk mengatakan Tesla akan mengurangi sepersepuluh jumlah karyawan tetap (salaried employee), dengan pertimbangan "kelebihan pekerja di banyak area". Tapi, dia menambahkan bahwa jumlah pegawai per jam (hourly employee) akan meningkat.
Diketahui, produksi di pabrik Tesla China sangat terpukul setelah pusat komersial China memulai penguncian Covid-19 selama dua bulan pada akhir Maret. Output akan turun lebih dari sepertiga kuartal ini dari yang sebelumnya, melampaui prediksi Musk.
Rudal Jarak Jauh Terbaru Angkatan Laut AS dapat Mengubah Keseimbangan di Laut Cina Selatan
Tesla Elon Musk Rekrutmen Pegawai China