Sabtu, 21/12/2024 20:55 WIB

INTERNASIONAL

Ribuan Migran Lompat Pagar Masuk Eropa pada Malam Tahun Baru

Sekelompok migran yang berjumlah lebih dari seribu orang, memaksa masuk ke Melilla dan Ceuta, sebuah wilayah daratan Spanyol, perbatasan antara Uni Eropa dan Afrika.

Migran dari Afrika yang lompat pagar memasuki Eropa.(foto:telegraph)

Melilla - Sekelompok migran yang berjumlah lebih dari seribu orang, memaksa masuk ke Melilla dan Ceuta, sebuah wilayah daratan Spanyol, perbatasan antara Uni Eropa dan Afrika. Para migran Afrika itu berharap kehidupan yang lebih baik dengan memanjat pagar perbatasan.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (1/1/2017) dinihari 03.00 GMT, saat perayaan tahun baru usai. Orang-orang yang diduga berasal dari sub Sahara Afrika berusaha mencapai Eropa dengan memanjat dan melompati pagar perbatasan. Kantor perwakilan pemerintah pusat di Ceuta mengatakan bahwa para migran melakukan itu dengan kekerasan dan terorganisir.

Menurut berita media setempat, beberapa yang berhasil melompat pagar kedapatan terluka parah dan dibawa ke rumah sakit Ceuta. Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada tanggal 9 Desember lalu, namun dengan kuantitas yang lebih sedikit, yaitu diperkirakan sejumlah 400 orang. Mereka juga berusaha menyerang pasukan perbatasan Maroko dan agen Guardia Civil Spanyol.

Pihak berwenang setempat menyatakan, lebih dari 100 orang telah berhasil memanjat pagar eksternal dan berada di atas ketinggiannya selama berjam-jam. Pagar perbatasan itu memiliki dua kawat batas, dengan jalur di tengahnya selebar dua mobil.

Stasiun TV lokal menayangkan bagaimana kelompok tersebut memanjat pagar setinggi enam meter dan duduk di atas puncaknya. Kemudian mereka berpindah lagi ke pagar kedua, duduk nyaman diantara kawat berduri.

Irene Flores, juru bicara pemerintah setempat mengatakan bahwa sekitar 120 orang dari sub Sahara Afrika telah memanjat pagar setinggi enam meter pada Minggu (1/1/2017) pagi.

"Hanya sekitar 30 orang yang berhasil melewati seluruh sistem dan melanjutkan pergi ke Melilla," ucap Irene, seperti dikutip dari guardian. Irene menambahkan bahwa mereka pergi ke pusat kota lokal yang mengurusi imigran dan pengungsi.[telegraph/guardian]

KEYWORD :

ribuan migran pagar perbatasan pengungsi Afrika




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :