ilustrasi penjara (foto: UPI)
JAKARTA, Jurnas.com - Sedikitnya 49 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam kebakaran yang diduga terjadi di sebuah penjara di kota Tulua, Kolombia barat daya, menurut para pejabat.
Kepala badan pemasyarakatan nasional, Jenderal Tito Castellanos mengatakan, pihak berwenang sedang menyelidiki apakah para tahanan membakar kasur mereka sebagai bagian dari upaya melarikan diri atau apakah kerusuhan itu diprovokasi untuk menutupi beberapa situasi lain.
Belum jelas apakah semua yang tewas adalah tahanan atau ada yang melarikan diri selama insiden itu. "Ini adalah peristiwa tragis dan bencana," katanya, menambahkan bahwa 30 orang terluka dan terpengaruh oleh kobaran api dan asap.
Seorang juru bicara Lembaga Pemasyarakatan dan Penjara Nasional sebelumnya menggambarkan kematian itu terjadi selama percobaan melarikan diri dari penjara.
Ivan Duque, mantan presiden Kolombia yang sedang berkunjung ke Portugal, mengatakan insiden itu akan diselidiki. "Kami menyesali kejadian di penjara di Tulua, Valle del Cauca," kata Duque.
"Saya berhubungan dengan (Jenderal Tito Castellanos) dan saya telah memberikan instruksi untuk melanjutkan penyelidikan yang memungkinkan kami untuk mengklarifikasi situasi yang mengerikan ini," sambungnya.
Castellanos mengatakan penjara Tulua memiliki total 1.267 narapidana dan blok sel tempat kebakaran terjadi menampung 180 orang.
Penjara Kolombia sangat penuh sesak. Meskipun memiliki kapasitas untuk 81.000 narapidana secara nasional, sekitar 97.000 saat ini dipenjara, menurut angka resmi.
Sumber: Aljazeera
KEYWORD :Kerusuhan Penjara Kolombia Jenderal Tito Castellanos