Logo Tesla. Reuters/Tyrone Siu
Beijing, Jurnas.com - Imbas merebaknya kasus Covid-19 di China membuat produksi dan rantai pasokan Tesla Inc terganggu.
Pabrikan mobil listrik ini mengirimkan kendaraan listrik 17,9 persen lebih sedikit pada kuartal kedua dari kuartal sebelumnya
Tesla mengatakan, hanya mengirimkan 254.695 kendaraan pada periode April hingga Juni, dibandingkan dengan 310.048 kendaraan pada kuartal sebelumnya, mengakhiri rekor pengiriman kuartalan selama hampir dua tahun.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Tingginya kembali kasus COVID-19 di China telah memaksa Tesla untuk sementara menangguhkan produksi di pabriknya di Shanghai dan juga memengaruhi fasilitas pemasok di negara tersebut.
Tesla meningkatkan produksi di pabrik Shanghai dengan pelonggaran lockdown COVID-19, yang akan membantu meningkatkan pengiriman di paruh kedua.
Awal Juni, Chief Executive Officer Elon Musk mengatakan kepada para eksekutif bahwa dia memiliki perasaan yang sangat buruk tentang ekonomi dan perlu memangkas sekitar 10 persen staf.
Musk mengatakan permintaan untuk kendaraan Tesla tetap kuat, tetapi tantangan rantai pasokan masih tetap ada.
Pada bulan Juni, Tesla kembali menaikkan harga untuk beberapa modelnya di Amerika Serikat dan China setelah Musk memperingatkan tekanan inflasi yang signifikan pada bahan baku dan logistik.
Juni 2022 adalah bulan produksi kendaraan tertinggi dalam sejarah perusahaan, kata Tesla (antara/reuters)
KEYWORD :Elon Musk Tesla China Covid-19