Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pertemuan kabinet di 10 Downing Street di London, Inggris 14 Juni 2022. (Foto: Alberto Pezzali/Pool via Reuters)
London, Jurnas.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengundurkan diri pada Kamis (7/7). Johnson mengungkapkan bahwa hal itu jelas merupakan keinginan partainya sendiri.
Dikutip dari Associated Press, Johnson akan mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif, dan berencana tetap sebagai perdana menteri sementara sebelum pemimpin baru terpilih.
Johnson mengatakan dia telah menunjuk kabinet baru setelah banyaknya pengunduran diri dari kalangan menteri, dan banyak pihak juga meminta dia untuk segera melakukan hal yang sama.
Ini adalah kekalahan memalukan Johnson, yang berhasil membawa Inggris keluar dari Uni Eropa dan dipuji karena meluncurkan salah satu kampanye vaksinasi massal paling sukses di dunia untuk memerangi Covid-19.
Pengumuman itu muncul setelah skandal etika terbaru seputar kepemimpinan Johnson, yang menyebabkan sekitar 50 anggota parlemen senior mundur dari pemerintah dan membuatnya tidak dapat memerintah.
"Saya sangat bangga dengan pencapaian pemerintah ini," kata Johnson berbicara di luar kediamannya di Downing Street No.10. Keberhasilan itu antara lain mulai dari Brexit hingga keluar dari pandemi, dan memimpin Barat menghadapi invasi Rusia ke Ukraina.
Namun, dia mengakui bahwa "dalam politik, tidak ada seorang pun yang sangat diperlukan."
Jajak Pendapat di Inggris Tunjukkan Kepunahan Elektoral Partai Konservatif Pimpinan PM Sunak
Johnson berpegang teguh pada kekuasaan selama dua hari, dengan menantang anggota parlemen pada Rabu lalu bahwa dia memiliki "mandat kolosal" dari para pemilih dan bermaksud untuk melanjutkan bisnis pemerintah.
KEYWORD :PM Inggris Boris Johnson Pengunduran Diri
