Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni
Jakarta, Jurnas.com - Penembakan yang terjadi di rumah Kadiv propam Polri Irjen Ferdy Sambo menghebohkan publik. Kejadian yang berujung tewasnya seorang anggota polisi ini diawali oleh dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo oleh seorang polisi bernama Brigadir J.
Menanggapi kejadian ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI asal Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyampaikan keprihatinannya. Sahroni menyebut, kejadian ini tentunya sangat mengejutkan banyak pihak, terutama bagi keluarga Ferdy Sambo yang mengalami sendiri insiden tersebut.
“Ini tentunya sangat mengejutkan kita semua, khususnya buat keluarga Pak Kadiv Propam itu sendiri. Dengan begitu, apapun proses hukum yang dilakukan, saya rasa kita harus memikirkan kondisi keluarga dari Pak Ferdy, terutama istri dan anaknya, karena kejadian ini pasti sangat menyerang dan mengganggu perasaan mereka. Ini harus menjadi fokus polisi saat ini, yakni melindungi anak dan istri Pak Ferdy,” ujar Sahroni, kepada wartawan, Jakarta, Selasa (12/7).
Diketahui, dugaan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo oleh seorang polisi bernama Brigadir J. Istri Ferdy kemudian berteriak, dan hal itu membuat Bharada E, ajudan dari Ferdy Sambo segera mendatangi asal teriakan. Selanjutnya, terjadi aksi penembakan oleh Brigadir J terhadap Bharada E. Sebagai bentuk pembelaan diri, Bharada E menembak balik yang berakhir dengan tewasnya Brigadir J.
Lebih lanjut, Sahroni juga meminta kepolisian agar segera mengusut dan membuka hasil penyelidikan selebar-lebarnya, agar kasus ini menjadi terang benderang. Namun dalam prosesnya, tentu aspek psikologis korban perlu menjadi perhatian.
“Silakan penyelidikannya berjalan, dan saya juga minta polisi untuk segera mengusut agar kasusnya menjadi terang benderang. Meski begitu, saya tegaskan lagi bahwa dalam prosesnya, yang juga paling utama adalah melindungi secara fisik dan psikologis istri dan anak-anak Pak Ferdy,” demikian Sahroni.
Ahmad Sahroni Komisi III DPR Kadiv propam Polri Irjen Ferdy Sambo Penembakan Polisi
