Pemandangan menunjukkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) ditembakkan di lokasi yang dirahasiakan, di Ukraina dalam gambar diam ini diperoleh dari video media sosial tak bertanggal yang diunggah pada 24 Juni 2022 via Pavlo Narozhnyy/via REUTERS
JAKARTA, Jurnas.com - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui potensi penjualan sistem roket HIMARS ke Estonia, rudal ke Norwegia, dan torpedo ke Korea Selatan dalam kesepakatan terpisah yang diperkiran bernilai lebih dari US$1,5 miliar.
Penjualan itu terjadi ketika negara-negara Eropa meningkatkan pembelian senjata setelah Rusia menginvasi Ukraina, meningkatkan kekhawatiran keamanan di seluruh wilayah.
HIMARS atau Sistem Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi yang disumbangkan oleh AS dan sekutunya digunakan oleh Ukraina dalam pertarungannya dengan Rusia.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
"Paket yang disetujui untuk Estonia akan mencakup hingga enam peluncur HIMARS M142, amunisi, peralatan pendukung, suku cadang, dan dukungan teknis," kata Pentagon.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan ke Estonia bersama dengan dua penjualan militer asing lainnya pada Jumat (15/7).
Persetujuan terpisah Departemen Luar Negeri atas potensi penjualan rudal udara-ke-udara jarak menengah dan peralatan terkait untuk Norwegia dalam kesepakatan senilai hingga US$950 juta, dan Torpedo Ringan MK 54 ke Korea Selatan dengan perkiraan nilai US$130 juta juga dipublikasikan pada Jumat.
Meskipun disetujui oleh Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau bahwa negosiasi telah selesai.
Pentagon mengatakan Lockheed Martin Corp adalah kontraktor utama untuk sistem HIMARS dan Raytheon Technologies adalah kontraktor utama hingga 205 rudal AIM-120 C-8 atau D Advanced Medium-Range Air-to-Air.
Sumber: Reuters
KEYWORD :Amerika Serikat Penjualan Senjata HIMARS Korea Selatan Norwegia Estonia