Minggu, 24/11/2024 05:47 WIB

Fakta di Balik Kecelakaan Maut Truk Tangki BBM: Truk Sewaan, Milik Perusahaan Keluarga

Truk yang dipakai Pertamina mengangkut BBM diduga hanya menyewa dari pihak ke-tiga.

Truk Pertamina yang alami kecelakaan maut di Transyogi Cibubur. (Foto: Jurnas/Info Depok).

Jakarta, Jurnas.com - Truk tangki BBM dengan nomor polisi B 9598 BEH yang mengalami kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur pada Senin (18/7/2022) hingga menewaskan 10 orang, terindikasi bukan milik PT Pertamina maupun PT Pertamina Patra Niaga. Perusahaan pelat merah tersebut diduga hanya menyewa dari pihak ke-tiga.

Mekanismenya merujuk pada laporan investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tahun 2018 tentang kecelakaan truk tangki pengangkut BBM Pertamina.

Pihak ke-tiga selaku pemilik truk tangki pengangkut BBM berkontrak dengan PT Pertamina. Untuk pengoperasiannya diserahkan kepada anak perusahaan PT Pertamina yaitu PT Pertamina Patra Niaga.

PT Pertamina Patra Niaga hanya bertanggungjawab untuk pergantian oli, ban dan perbaikan kecil. Sedangkan untuk perawatan dan perbaikan besar yang dilakukan harian, bulanan dan tahunan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik truk tangki pengangkut BBM.

Selain faktor manusia dan lingkungan, perihal perbaikan, perawatan dan pemeliharaan kendaraan menjadi sangat penting karena tidak dapat dipisahkan dari keselamatan.

Dalam kecelakaan maut truk tangki pengangkut BBM Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur pada Senin (18/7/2022), salah satu penyebabnya diduga adalah karena rem blong.

Akan tetapi sampai saat ini, polisi masih menetapkan dua orang Tersangka yaitu sopir truk tangki dan kernet truk tangki pengangkut BBM Pertamina. Padahal, ada pihak lain yang harus bertanggung jawab, seperti PT Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga dan pihak ke-tiga.

"Penyidik Subdit Gakkum Polda Metro Jaya dan Satlantas Polres Metro Bekasi Kota telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini. Tersangka pertama inisial S, sopir truk tangki BBM, dan kedua inisial K, ini merupakan kernet truk tangki BBM tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (19/7/2022).

Berdasarkan pelacakan melalui website samsat.pkb2.jakarta.go.id pada Senin (18/7/2022), pemilik kendaraan dengan nomor polisi B 9598 BEH adalah PT Tektonindo Adisarana.

Pada Direktorat Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), PT Tektonindo Adisarana beralamat di Jalan Kebon Jeruk IX Nomor 38, RT 009 RW 08, Kelurahan Maphar, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.

Melalui Notaris Rita Permanasari S.H. yang berkedudukan di Jakarta Timur, PT Tektonindo Adisarana terakhir kali melaporkan perubahan Anggaran Dasar pada 5 Juli 2022 dengan Nomor Akta 40 bertanggal 29 Juni 2022.

Dari data pengurus dan pemegang saham tercatat, PT Tektonindo Adisarana diketahui sebagai perusahaan keluarga yang memiliki modal dasar Rp 1 miliar dan Modal Disetor Rp 300 juta.

Para pengurus dan pemegang sahamnya memiliki alamat yang sama di Taman Wisma Asri, Bekasi, Jawa Barat.

Dari lima nama yang tertera, tiga di antaranya bertindak sebagai Direksi dan dua lainnya sebagai Komisaris.

1. Rendy Gunawan. Jabatan Direktur Utama sekaligus pemegang saham senilai Rp 50 juta.

2. Chairul Noval Gunawan. Jabatan Direktur sekaligus pemegang saham senilai Rp 50 juta.

3. Benny Gunawan. Jabatan Direktur sekaligus pemegang saham senilai Rp 30 juta.

4. Yasinta Gunawan. Jabatan Komisaris sekaligus pemegang saham senilai Rp 50 juta.

5. Hj. Rosita. Jabatan Komisaris Utama sekaligus pemegang saham terbesar senilai Rp 120 juta.

Rendy Gunawan, Chairul Noval Gunawan dan Yasinta Gunawan diketahui merupakan kakak-beradik. Orang tuanya adalah Hj. Rosita Rohman S.H. (ibu) dan Harianto Gunawan (ayah). Informasi ini diperoleh dari data dalam karya tulis Rendy Gunawan yang dipublikasikan oleh Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie. Sedangkan Benny Gunawan diduga masih saudara dari Harianto Gunawan.

Website Dikti mencatat, Rendy Gunawan yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Tektonindo Adisarana merupakan lulusan tahun 2016 S1 Ilmu Administrasi Niaga Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie. Dalam karya tulis resminya, Rendy Gunawan mengaku sebagai anak dari pengusaha jasa pengangkut di Jakarta dan ibunya seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Perusahaan milik keluarga tersebut, PT Tektonindo Adisarana diduga menggunakan alamat fiktif. Pasalnya, ketika dicek ke lokasi alamat yang tertera, tidak ditemukan aktifitas layaknya sebuah kantor perusahaan.

Teralis pagarnya terkunci, dengan cat yang sudah mengelupas. Di baliknya, ada halaman berukuran beberapa meter yang dihiasi beberapa batang tanaman hijau seperti tak terawat.

Di bagian depan lantai dasarnya terbagi menjadi dua petak. Satu untuk garasi dan satu untuk pintu utama. Di antara keduanya ada nomor 38 merah pekat dengan latar putih di dinding serta sebuah CCTV di langit-langitnya.

Dahan dan ranting tanaman yang menjuntai ke depan rolling door mengisyaratkan garasi sudah lama tak terpakai. Sedangkan pintu utama yang bagian luarnya dilapisi teralis besi juga dalam kondisi tertutup rapat. Persis di samping dua jendela kaca yang ukurannya cukup lebar.

Pada kaca jendelanya ditempel tiga stiker. Tidak jelas itu stiker apa. Di bawah ketiga stiker tersebut, terpampang tempelan kertas yang ukurannya lebih besar yang diduga berisi pemberitahuan tagihan air dan listrik. "26 Juni 2022. PLN 90257. PAM 126." Demikian tulisannya. 

Terkait dengan temuan ini, kami belum menemukan kontak PT Tektonindo Adisarana untuk dimintai klarifikasi. Sementara itu, Eko Kristiawan selaku Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Regional JBB tidak menjawab pertanyaan yang diajukan.

KEYWORD :

Kecelakaan Maut Truk Tangki BBM Pertamina Truk Sewaan Perusahaan Keluarga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :