Pengambilan video yang disediakan oleh SITE Intelligence Group pada Februari 2012 menunjukkan pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri di lokasi yang dirahasiakan, membuat pengumuman yang diposting di forum jihad (File foto: SITE Intelligence Group/AFP)
JAKARTA, Jurnas.com - Arab Saudi menyambut baik tewasnya pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri di Afghanistan dalam serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS).
"Kerajaan Arab Saudi menyambut baik pengumuman Presiden AS Joe Biden tentang penargetan dan pembunuhan pemimpin teroris al-Qaeda Ayman al-Zawahiri," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Pernyataan itu disampiakan setelah Departemen Luar Negeri AS mengumumkan pada Senin bahwa AS telah membunuh al-Zawahiri, salah satu teroris paling dicari di dunia dan dalang serangan 11 September 2001, dalam serangan pesawat tak berawak di Kabul.
Gagal Tumbuhkan Jenggot, 280 Anggota Pasukan Keamanan Dipecat oleh Kementerian Moral Taliban
Kemenlu Arab Saudi mengatakan, Ayman al-Zawahiri dianggap sebagai salah satu pemimpin terorisme yang memimpin perencanaan dan pelaksanaan operasi teroris keji di AS, Arab Saudi dan sejumlah negara lain di dunia.
"Ribuan orang tak bersalah dari berbagai kebangsaan dan agama, termasuk warga Saudi, tewas," kata pernyataan itu.
"Pemerintah Kerajaan menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dan upaya internasional bersama memerangi dan memberantas terorisme, menyerukan semua negara bekerja sama dalam kerangka kerja ini untuk melindungi orang yang tidak bersalah dari organisasi teroris," sambungnya.
Dalam sebuah pernyataan pers, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken mengatakan, Presiden AS Joe Biden tahun lalu berkomitmen kepada rakyat Amerika bahwa setelah penarikan pasukan AS, "AS akan terus melindungi negara kita dan bertindak melawan ancaman teroris yang berasal dari Afganistan."
"Presiden menjelaskan bahwa kami tidak akan ragu untuk melindungi Tanah Air. Dengan operasi yang memberikan keadilan kepada Ayman al-Zawahiri, pemimpin al-Qaeda, kami telah memenuhi komitmen itu, dan kami akan terus melakukannya dalam menghadapi ancaman di masa depan," tambahnya.
"Kami dapat melakukannya dalam hal ini – dan akan diposisikan untuk melakukannya ke depan – sebagai hasil dari keterampilan dan profesionalisme rekan-rekan komunitas intelijen dan kontraterorisme kami, yang sangat berterima kasih kepada Presiden dan saya," sambungnya.
Pernyataan itu mengatakan, dengan menampung dan melindungi pemimpin al-Qaeda di Kabul, Taliban sangat melanggar Perjanjian Doha dan berulang kali menjamin kepada dunia bahwa mereka tidak akan membiarkan wilayah Afghanistan digunakan oleh teroris untuk mengancam keamanan negara lain.
"Mereka juga mengkhianati rakyat Afghanistan dan keinginan mereka sendiri untuk pengakuan dari dan normalisasi dengan masyarakat internasional," ujarnya.
"Dalam menghadapi keengganan atau ketidakmampuan Taliban untuk mematuhi komitmen mereka, kami akan terus mendukung rakyat Afghanistan dengan bantuan kemanusiaan yang kuat dan untuk mengadvokasi perlindungan hak asasi mereka, terutama perempuan dan anak perempuan.
"Dunia adalah tempat yang lebih aman setelah kematian al-Zawahiri, dan AS akan terus bertindak tegas terhadap mereka yang akan mengancam negara kita, rakyat kita, atau sekutu dan mitra kita."
Al-Zawahiri kelahiran Mesir mengambil alih al-Qaeda setelah Osama bin Laden dibunuh oleh pasukan khusus AS di Pakistan pada 2011, dan kepalanya dihadiahi 25 juta dolar AS.
Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan al-Zawahiri berada di balkon sebuah rumah di Kabul ketika dia menjadi sasaran dengan dua rudal Hellfire, satu jam setelah matahari terbit pada 31 Juli.
Sumber: Arab News/AFP
KEYWORD :pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri Afghanistan Ameirka Serikat Arab Saudi