Ilustrasi mobil bekas
Jakarta, Jurnas.com - Permintaan terhadap mobil bekas di Asia Tenggara maupun Indonesia diprediksi masih tetap tinggi meskipun kondisi global masih mengalami resesi.
Eric Cheng, Co-founder dan Group CEO CARSOME, mengatakan dalam tujuh tahun terakhir pihaknya mencatat pertumbuhan bisnis yang kuat didukung lebih dari 260.000 transaksi, jutaan konsumen yang dilayani melalui platform.
Selain itu, lebih dari 18.000 mobil terjual setiap bulan di empat pasar utama yakni Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
"Di tengah resesi global yang masih berlangsung, kebutuhan mobil bekas di Asia Tenggara tetap tinggi. Kami sangat optimis dengan keberlanjutan bisnis kami dan pertumbuhan kuat di sektor ini hingga lima tahun kedepan," ujar Eric, Jumat (5/8/2022).
Oleh karena itu sejak didirikan pada 2015 di Malaysia dan beroperasi di Indonesia mulai 2019, CARSOME terus menghadirkan inovasi data dan teknologi di pasar mobil bekas serta alternatif bagi konsumen untuk membeli dan menjual mobil bekas mereka.
Ahmad Basarah Dukung Kerjasama Ekonomi Dunia Yang Setara dan Hormati Kedaulatan Setiap Negara
Sementara itu untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat terhadap mobil bekas berkualitas, perusahaan meluncurkan fasilitas perbaikan pertama dan terbesar di regional, CARSOME Certified Lab di Malaysia, yang miliki kapasitas untuk merekondisi lebih dari 2.000 mobil per bulan.
Eric Cheng menambahkan pihaknya juga berencana meluncurkan tiga CARSOME Certified Lab baru hingga akhir 2022 untuk memenuhi kebutuhan rekondisi retail di Indonesia dan Thailand.
Pandemi tidak menjadi penghambat pertumbuhan tahun-ke-tahun perusahaan, bahkan bisnis di Indonesia diharapkan akan berkontribusi terhadap pendapatan grup hingga 40 persen pada akhir 2022.
Di tengah pandemi yang berdampak pada hampir semua industri, perusahaan terus memperluas jejak dan meluncurkan bisnis retail di 2020.
KEYWORD :CARSOME Eric Cheng Mobil Bekas Asia Tenggara