Kantor Samsung di Korea Selatan (Foto: Doknet)
Seoul, Jurnas.com - Pewaris dan pemimpin de facto grup Samsung, Lee Jae-yong, menerima pengampunan presiden pada Jumat (12/8). Lee sebelumnya dihukum atas kasus penyuapan dan penggelapan pada Januari tahun lalu.
Kini, dikutip dari AFP, dia diampuni untuk memberinya kesempatan "berkontribusi untuk mengatasi krisis ekonomi" negara itu, menurut keterangan Menteri Kehakiman Han Dong-hoon.
Orang terkaya ke-278 di dunia itu memiliki kekayaan bersih US$7,9 miliar. Dia dibebaskan bersyarat pada Agustus 2021, setelah menjalani kurungan 18 bulan, lebih dari setengah dari hukuman aslinya.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
"Akibat krisis ekonomi global, dinamika dan vitalitas perekonomian nasional semakin memburuk, dan kemerosotan ekonomi dikhawatirkan akan berkepanjangan," kata Kementerian Kehakiman dalam sebuah pernyataan.
Lee diampuni bersama tiga pengusaha lainnya, termasuk Ketua Lotte Group Shin Dong-bin, yang dijatuhi hukuman dua setengah tahun penjara yang ditangguhkan dalam kasus suap pada 2018.
Sebanyak 1.693 orang termasuk tahanan dengan penyakit mematikan dan mereka yang mendekati akhir masa hukuman, ada dalam daftar pengampunan menjelang peringatan Hari Pembebasan tahunan yang jatuh pada Senin pekan depan.
Peringatan tersebut menandai penyerahan Jepang pada Perang Dunia II tahun 1945, yang membebaskan Korea dari beberapa dekade pemerintahan kolonial dan biasanya dirayakan setiap tahun dengan pengampunan ratusan tahanan.
"Saya berharap pengampunan khusus ini akan menjadi kesempatan bagi semua warga Korea Selatan untuk bekerja sama mengatasi krisis ekonomi," terang Presiden Korsel Yoon Suk-yeol.
Di sisi lain, Lee masih menghadapi persidangan terpisah atas tuduhan penipuan akuntansi terkait merger dua perusahaan Samsung pada 2015.
KEYWORD :Lee Jae-yong Samsung Korea Selatan Pengampunan