Menteri Luar Negeri Israel saat itu Yair Lapid (kiri) mengunjungi Turki dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri negara itu Mevlut Cavusoglu pada bulan Juni (File: Umit Bektas/Reuters)
JAKARTA, Jurnas.com - Turki dan Israel telah sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh dan akan mengembalikan duta besar ke negara masing-masing menyusul peningkatan bertahap dalam hubungan.
"Peningkatan hubungan akan berkontribusi untuk memperdalam hubungan antara kedua bangsa, memperluas hubungan ekonomi, perdagangan, dan budaya, dan memperkuat stabilitas regional," kata pernyataan dari kantor Perdana Menteri Israel, Yair Lapid pada Rabu (17/8), setelah percakapan antara Lapid dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
"(Penunjukan) duta besar adalah salah satu langkah untuk normalisasi hubungan,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada konferensi pers di Ankara.
"Langkah positif seperti itu datang dari Israel sebagai hasil dari upaya ini, dan sebagai Turki, kami juga memutuskan untuk menunjuk seorang duta besar untuk Israel, untuk Tel Aviv," sambungnya.
Cavusoglu menambahkan bahwa langkah itu tidak berarti bahwa Turki akan meninggalkan perjuangan Palestina.
Kedua negara mengusir duta besar pada tahun 2018 atas pembunuhan 60 warga Palestina oleh pasukan Israel selama protes di perbatasan Gaza terhadap pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Yerusalem.
Kunjungan ke Turki oleh Presiden Israel Isaac Herzog pada bulan Maret, diikuti oleh kunjungan kedua menteri luar negeri, membantu hubungan yang hangat setelah lebih dari 10 tahun ketegangan.
Langkah itu, yang dilakukan ketika Israel berusaha meningkatkan hubungan dengan kekuatan regional, disepakati dua tahun setelah apa yang disebut Kesepakatan Abraham yang melihat hubungan normal antara Israel, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Maroko.
KEYWORD :Turki Israel Hubungan Diplomatik Recep Tayyip Erdogan Yair Lapid