Jum'at, 01/11/2024 09:35 WIB

Bamsoet Sosialisasikan Empat Pilar MPR kepada Ribuan Peserta Lomba Kicau Burung

Bambang Soesatyo, menyampaikan bahwa kegiatan lomba burung berkicau yang digelar untuk kedua lainya di komplek MPR-DPR, merupakan manifestasi nyata dari visi MPR untuk memperkuat rumah kebangsaan.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama pecinta satwa Irfan Hakim di lokasi Lomba Burung Berkicau di Komplek Parlemen, Jakarta, Minggu (28/8/2022). Foto: jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo membuka lomba burung berkicau dan sekaligus mensosialisasikan empat pilar MPR RI kepada ribuan peserta lomba yang digelar di komplek Parlemen RI, Jakarta, Minggu (28/8/2022).

Bamsoet, demikian sapaan Bambang Soesatyo, menyampaikan bahwa kegiatan lomba burung berkicau yang digelar untuk kedua lainya di komplek MPR-DPR, merupakan manifestasi nyata dari visi MPR untuk memperkuat rumah kebangsaan, rumah bagi segenap anak bangsa dan seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas pecinta burung.

"Kegiatan lomba burung berkicau kali ini terasa istimewa, setidaknya karena dua hal. Pertama, dari banyaknya peserta yang mengikuti lomba dengan total 1.600 burung dari komunitas pecinta burung berbagai wilayah, yaitu Sumatra, Jakarta, Jabar, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Kedua, karena lomba pada hari ini diselenggarakan sekaligus bersamaan dengan Sosialisasi MPR/" style="text-decoration:none;color:red;font-weight:bold">Empat Pilar MPR RI," kata Bamsoet.

Pada kesempatan itu Bamsoet menyampaikan bahwa empat pilar MPR RI adalah nilai-nilai fundamental bangsa yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Pancasila adalah representasi pola dasar ke-Indonesiaan yang membentuk karakter, dan mengontrol bagaimana anak bangsa mengalami dan menafsirkan dunia. Pola dasar itu tumbuh dari akar budaya dan kesejarahan dalam masa yang panjang yang menjadi titik temu dari beragam kemajemukan.

"Agar nilai-nilai Pancasila terus relevan dalam segala situasi, Pancasila harus membumi, senantiasa hadir dalam ruang realita, dan bukan menjadi konsep di awang-awang. Pancasila tidak boleh diucapkan tanpa pemaknaan yang tulus, hanya agar `terlihat` nasionalis, empatis, dan populis di hadapan publik. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh hanya diekspresikan sebatas klaim kehebatan dalam ritual pernyataan dan pidato, atau diajarkan sebatas hafalan sejumlah butir moralitas semata," urai Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ingin menambahkan, membumikan Pancasila harus dapat dimanifestasikan dan diimplementasikan melalui jalan keteladanan.

Khususnya oleh para pemimpin bangsa, para pemangku dan penyelenggara pemerintahan. Hal tersebut penting karena satu tindakan nyata, jauh lebih bernilai dan bermakna daripada ribuan kata-kata.

"Setiap anak bangsa harus memahami bahwa ketika membicarakan Pancasila dengan sesanti Bhinneka Tunggal Ika, maka yang akan segera terbayang adalah kebesaran, keluasan, dan kemajemukan bangsa Indonesia, dalam satu bingkai ke-Indonesiaan. Negara yang memiliki 17.504 pulau, dihuni oleh 1.340 suku bangsa, dengan 733 bahasa daerah yang berbeda, adat istiadat yang berbeda, serta dengan agama dan keyakinan yang berbeda-beda pula, adalah kekayaan yang menyatukan, bukan perbedaan yang memisahkan," pungkas Bamsoet.

Ia menegaskan, penyelenggaraan ajang kontes burung di satu sisi dapat menjadi wadah penyaluran hobi yang telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia sejak tahun 1970-an. Di sisi lain, penyelenggaraan acara ini juga melibatkan peran serta banyak UMKM, sehingga berdampak nyata pada perekonomian rakyat.

“Belum lagi dari aspek edukasi kepada masyarakat, untuk lebih mencintai satwa khususnya burung, hingga terlibat aktif dalam kegiatan penangkaran," ujarny.

Ia menjelaskan, kegiatan penangkaran burung penting, karena meskipun Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dengan 1.812 spesies burung, namun Indonesia juga menjadi negara dengan jumlah spesies burung terancam punah terbanyak di dunia, sekitar 177 spesies atau 12 persen dari keseluruhan burung terancam punah di dunia.

Penggerak Ekonomi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang juga turut menghadiri perlombaan kicau burung yang digelar oleh Paguyuban Kicaumania Indonesia ini menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kesediaan Bambang Soesatyo memberikan piala Ketua MPR RI kepada mereka.

Anies pun mengatakan, acara seperti ini merupakan salah satu yang mendorong bergeraknya perekonomian bangsa. Teruatama pascapandemi Covid-19.

“Ukuran kegiatannya memang usaha skala mikro, tetapi karena mereka datang dari berbagai daerah yang tersebar di penjuru tanah air, maka efek gerak ekonominya sangat besar. Apalagi jumlah yang ikut lomba mencapai ribuan,” katanya.

Selain itu, lanjut Anies, kegiatan seperti ini memberikan wahana kepada para pecintah hewan, khususnya para pecinta burung untuk mengekspresikan minat mereka.

“Dan yang penting adalah, acaranya ini merupakan tempat untuk berinteraksi dan bersilaturahmi antaranak bangsa. Sehingga muncul rasa persaudaraan dan persahabatan di antara mereka, tanpa melihat asal derah, suku, dan agama. Jadi ini peting bagi kita di Indonesia,” tutur tokoh yang digadang-gadang sebagai bakal calon presiden 2024 ini.

“Jadi saya sangat mengapresiasi atas kesedian Pak Bambang Soesatyo yang bersedia memberikan pialanya untuk pemenang lomba kicaumania ini,” imbuhnya.

KEYWORD :

Empat Pilar MPR Lomba Kicau Burung MPR




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :