Ilustrasi Kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI). (dok. istimewa)
Jakarta, Jurnas.com - Beragam modus penipuan kian marak, termasuk yang mengatasnamakan perbankan. Baru-baru ini, beredar pesan singkat dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dengan mengatasnamakan pihak bank BRI. Pesan singkat tersebut berisi informasi perubahan tarif transaksi menjadi Rp150.000 per bulan, serta tautan atau link pengisian data pribadi.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan berasal dari sumber tidak resmi. Untuk itu, perseroan mengimbau nasabah tetap waspada dan tidak melakukan pengisian data pribadi melalui link yang tersebar.
Hal itu sebagai langkah pencegahan tersebarnya data pribadi nasabah kepada pihak yang tidak bertanggungjawab. "BRI mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap modus tindak kejahatan social engineering," kata Aestika dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (11/9/2022).
Ben Affleck dan Jennifer Garner Antar Putrinya Kuliah sebelum Jennifer Lopez Gugat Cerai
Perseroan juga mengimbau nasabah untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak manapun, termasuk yang mengatasnamakan BRI. Sebagaimana diketahui, social engineering merupakan tindakan kejahatan yang memanipulasi psikologis korban untuk membocorkan data pribadi dan data transaksi korban.
Media yang digunakan pelaku untuk mendekati korban pun beragam antara lain telepon, SMS, e-mail, media sosial, dan lainnya. Adapun, data yang perlu dijaga oleh nasabah meliputi nomor rekening, nomor kartu PIN, username, dan password digital banking, serta kode One Time Password atau OTP.
"Apabila mendapat notifikasi melalui sms atau email yang tidak dilakukan, nasabah diimbau segera menghubungi contact center BRI di 14017 atau 1500017 untuk melakukan pemblokiran kartu ATM," saran Aestika.
modus penipuan perbankan BRI nasabah waspada