KH_Said_Aqil_Siroj
Jakarta - Radikalisme yang mengatasnamakan idiologi tertentu menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa Indonesia. Kondisi ini menjadi perhatian Nahdlatul Ulama sebagai ormas keagamaan terbesar di Indonesia.
Lantas, bagaimana langkah NU dalam menangkal radikalisme ini? Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengatakan, radikalisme itu terjadi karena pemahaman agama yang kurang sempurna, dangkal, dan tidak mendalam.Langkah untuk mengatasi radikalisme ini pun harus dilakukan untuk jangka pendek dan jangka panjang. Langkah jangka pendek bisa dilakukan dengan menghidupkan pengajian-pengajian di masjid dan musholla dengan ceramah keagamaan yang benar dan menyejukkan. Dalam hal ini, peran ulama, kiai, dan ustadz sangat penting."Sampaikan melalui pengajian-pengajian secara luas bahwa Islam itu lembut, mulia, rukun, sopan, berbuat baik kepada tetangga, ramah," jelas Kang Said.
Adapun langkah jangka panjang, dapat dilakukan dengan memperkuat pendidikan Islam. Diantaranya melalui pemahaman kurikulum Islam ramah dan moderat di sekolah dan madrasah. penguatan dan peneguhan terhadap pendidikan pesantren pun sangat penting dilakukan.
"Pendidikan tentang agama Islam yang rahmatan lil alamiin, ramah, moderat, dan menjunjung tinggi akhlakil kariimah. Ini harus ditanamkan kepada para pelajar, generasi muda. Lewat peneguhan pesantren, juga kurikulum madrasah dan sekolah-sekolah," ujar Kang Said.KH Said Aqil Siroj Radikalisme