Minggu, 22/12/2024 13:04 WIB

Nasihat Gus Dur kepada Luhut Panjaitan

Menteri Kordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengaku memiliki kisah baik dengan mantan presiden keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menko Maritim Luhut Panjaitan

Jakarta - Menteri Koordinator Maritim,  Luhut Binsar Panjaitan mengaku memiliki kisah baik dengan mantan presiden keempat KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Bahkan, Luhut mendapat banyak nasihat dan pelajaran.

Luhut mengatakan, kenangan bersama Gus Dur justru banyak diperoleh setelah berhenti menjabat sebagai presiden.  "Bersama almarhum Moeslim Abdurrahman, kami sering makan bersama sembari bertukar pikiran. Hubungan kami bertiga sangatlah dekat waktu itu," kisah Luhut, seperti dilansir melalui akun Facebooknya  Luhut Binsar Panjaitan.

Dalam kondisi sekarang, kata Luhut, bangsa Indonesia sangat kehilangan seorang figur seperti Gus Dur yang selalu mencari jalan keluar di tengah perbedaan. "Jalan keluar yang damai, bukan jalan keluar dalam bentuk-bentuk yang membuat kita jadi galau," terangnya.

Luhut mengingatkan, saat itu pernah mendapat nasihat dari Gus Dur, agar mengedepankan persamaan daripada perbedaan. "Bagaimana caranya? Saya ingat Gus Dur pernah bilang kepada saya, `Kenapa sih selalu lihat perbedaan, Pak Luhut? Lihat saja persamaannya." kisahnya.

Menurutnya, hal ini masih relevan sampai sekarang. Seperti halnya kehadiran Luhut dalam acara Haul Gus Dur ke-7, di kantor MMD Initiative jalan Dempo, Pegangsaan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu malam (11/1).

"Saya bisa duduk di sana karena ada teman-teman yang mengajak saya seperti Pak Mahfud MD dan Pak Alwi Shihab. Kami berbeda. Tapi persahabatan atau perkawanan itu melewati batas perbedaan," jelasnya.

"Inilah yang saya pelajari dari Gus Dur, bahwa perbedaan itu pastilah ada. Tapi perbedaan itu tidak perlu dihilangkan, karena perbedaan itu lahir bersama kita. Jika ingin Indonesia damai, janganlah suka mengedepankan perbedaan, tapi marilah kita saling mengedepankan kebersamaan," demikian Luhut.

KEYWORD :

Kisah Luhut Panjaitan Gus Dur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :