Iffah, alumni Indonesia Mengajar (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Indonesia Mengajar akan menggelar Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia selama dua hari pada 24-25 September 2022 mendatang. Kegiatan tersebut akan menjadi panggung bagi para alumni yang ingin mengisahkan pengabdiannya selama satu tahun.
Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono mengatakan, tidak hanya berbagi cerita, para pembicara dari kalangan alumni akan mengajak seluruh peserta untuk menyelami realita yang ada di timur Indonesia.
"Selama dua hari, berbagai asumsi dan mitos akan terpatahkan. Cerita realita wilayah timur yang selama ini orang lain belum pernah tahu, akan diperdengarkan," kata Hikmat dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (20/9).
Hikmat menuturkan, sejak 2010 lalu Indonesia Mengajar hadir membantu wilayah timur Indonesia melalui pendidikan. 12 tahun perjalanan, pihaknya banyak memotret perjuangan para penggerak pendidikan, yang teramat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
"Kenyataannya, kondisi yang terjadi di lapangan tidak selalu sesuai dengan asumsi-asumsi yang disebarluaskan," imbuh Hikmat.
Konferensi pendidikan ini akan dikemas dalam sajian berbagai ruang untuk wahana interaksi dan diskusi, yang meliputi Ruang Kebijakan, Ruang Budaya dan Pendidikan, Ruang Dampak Berkelanjutan, Ruang Inisiatif, dan Ruang Interaksi.
Alumnus Indonesia Mengajar, Iffah, menuturkan kisahnya menjadi relawan di wilayah Maybrat, Papua Barat. Berjarak enam jam dari Kota Sorong, Iffah merasakan pengalaman menakjubkan selama mengajar anak-anak Papua.
Salah satu pengalaman menarik itu ialah ketika dia menjadi satu-satunya muslim yang ada di salah satu kampung di Maybrat. Tanpa disangka, sambutan hangat warga setempat membuatnya tak merasa sebagai minoritas.
"Mama asuh aku bangunin aku setiap jam tiga malam biar bisa salat malam. Mereka juga menyiapkan makanan agar aku bisa sahur," kenang Iffah saat melewatkan ibadah puasa di Maybrat.
KEYWORD :Indonesia Mengajar Konferensi Pendidikan Kisah Pengabdian
