Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Muchamad Nabil Haroen alias Gus Nabil. (Foto: Dok. SINDOnews)
Jakarta, Jurnas.com - Pernyataan Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Andi Arief dalam sebuah video berdurasi 1.52 menit, yang menyentil Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dalam strategi menuju 2024, mendapat reaksi keras dari kader PDI Perjuangan.
Kader banteng moncong putih, Muchamad Nabil Haroen mengutuk keras pernyataan Andi Arief itu.
"Pernyataan Andi Arief ngawur, tanpa dasar dan justru membahayakan publik," kata Muchamad Nabil Haroen, yang juga Ketua Umum Pagar Nusa, Rabu (28/9).
Dia menegaskan, pernyataan ngawur itu membawa implikasi hukum dan politik yang sangat merugikan PDI Perjuangan, negara dan warga Indonesia. Saat ini, menuju 2024, semua pihak sedang berupaya untuk menjaga kesatuan dan konsolidasi bangsa.
"Pernyataan Arief juga merugikan Mbak Puan Maharani dan keluarga besar PDI Perjuangan. Ini fitnah dan sekaligus ujaran kebencian. Sangat berbahaya bagi masa depan politik kita," tegasnya.
Maka, sebagai kader PDI Perjuangan, Gus Nabil, begitu dia akrab disapa meminta Andi Arief meminta maaf dan menarik kembali ucapannya.
"Sebagai kader PDI Perjuangan, saya merasa tersinggung atas pernyataan Saudara Andi Arief yang menyentil Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani,” tegasnya.
Seperti diketahui dalam video tersebut, Andi Arief menyatakan: “Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang bisa membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapin aja,” dalam rekaman video tersebut.
Pernyataan Andi Arief kata Gus Nabil, seperti menyiram menyiram minyak, sehingga bisa menimbulkan kebakaran.
Jika diteruskan, pernyataan itu menurut anggota Komisi IX DPR ini, bisa menimbulkan dampak negatif bagi politik Indonesia, sekaligus ketenangan warga.
Bahkan, pihaknya melihat pernyataan Andi Arief justru mempermalukan keluarga besar Demokrat dan SBY. "Andi Arief tidak mencerminkan sikap politik santun yang diajarkan Pak SBY," tegasnya.
KEYWORD : Gus Nabil Politikus PDI Perjuangan Andi Arief Susilo Bambang Yudhoyono