Liz Truss
Jurnas.com - Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis (20/10). Truss mengakui bahwa dia tidak dapat memenuhi janji yang dibuatnya ketika mencalonkan diri sebagai pemimpin Konservatif.
"Namun saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat menjalankan mandat yang diberikan kepada saya oleh Partai Konservatif. Karena itu, saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberi tahu dia bahwa saya mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif," kata Truss
Truss sendiri diangkat menjadi PM pada 6 September, hanya dua hari sebelum Ratu Elizabeth II meninggal. Dengan pengundurannya ini, ia hanya menjadi kepala pemerintahan dalam waktu 45 hari.
Di mana, ia merupakan perdana menteri yang terpendek masa jabatannya dalam sejarah Inggris, menggeser rekor George Canning yang melayani Inggris sebagai perdana menteri selama 119 hari.
Dalam kebijakannya, Truss dan mantan Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng sempat mencanangkan `anggaran-mini` untuk membiayai stimulus kenaikan harga energi. Nantinya, hal ini akan dibiayai dengan menambah utang.
Namun langkah itu bertentangan dengan kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral. Akibat manuver ini, terjadi kekacauan di pasar obligasi dan mata uang poundsterling jatuh ke level terendahnya.
Kwarteng sendiri sebelumnya telah mundur beberapa hari lalu dan digantikan oleh Jeremy Hunt
Sementara itu, pengunduran dirinya menyusul pertemuan dengan Graham Brady, politisi Konservatif yang bertanggung jawab atas suara kepemimpinan dan perombakan. Brady sendiri juga mengepalai Komite 1922 yang memiliki wewenang mengajukan surat tidak percaya pada PM.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss Mengundurkan Diri