Menteri Usaha Kecil, Wiraswasta, UMKM dan Pertanian Belgia, David Clarinval melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dengan melihat salah satu lokasi pengembangan sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor, Senin (24/10).
JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Usaha Kecil, Wiraswasta, UMKM dan Pertanian Belgia, David Clarinval mengapresiasi terhadap pengembangan bibit sapi unggul asal Belgia di Indonesia.
Apresiasi itu disampaikan saat melakukan kunjungan balasan ke Indonesia dengan melihat salah satu lokasi pengembangan sapi Belgian Blue di Balai Embrio Ternak Cipelang Bogor, Senin (24/10).
"Saya sangat senang karena pengembangan sapi Belgian Blue ini berjalan sangat baik. Saya juga terkesan dengan profesionalisme BET Cipelang dalam mengembangkan Belgian Blue," ungkap Clarinval, seperti dikutip dari siaran pers Ditjen PKH, Selasa (25/10).
Lebih lanjut Clarnival menjelaskan, kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belgia telah berlangsung sangat lama. Oleh karena itu, ia merasa senang karena kolaborasi yang dilakukan antardua negara telah berjalan sangat baik.
"Semoga kerja sama yang saling menguntungkan ini dapat berlanjut dan hubungan kedua negara juga semakin erat," imbuhnya.
Kementan Tangani Penyakit Antraks di Gunungkidul
Kunjungan Mentan Belgia ke BET Cipelang ini merupakan tindak lanjut dan langkah nyata implementasi Letter of Intens untuk penguatan kerja sama Peternakan di bidang kualitas dan keamanan kesehatan hewan, yang telah ditanda tangani Mentan kedua negara 2021.
Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Agung Suganda menyampaikan, untuk meningkatkan produktivitas ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) mengembangkan sapi jenis baru, salah satunya Belgian Blue.
Pengembangan sapi Belgian Blue ini, kata Agung, telah dilakukan selama 6 tahun terakhir melalui embrio dan semen beku yang diimpor dari negara yang berujuluk Setan Merah itu.
"Hari ini kita mendapatkan kunjungan kehormatan dari Mentan Belgia bersama duta besar Belgia untuk Indonesia dalam rangka melihat peluang dan potensi kerjasama antara Indonesia dan Belgia dalam rangka pengembangan Sapi Belgian Blue di Indonesia," jelas Agung.
Ia sebutkan, sampai saat ini, BET Cipelang telah memproduksi sekitar 266 embrio dari Belgian Blue. "Pejantan Sapi BB yang ada di BIB nasional juga sudah memproduksi sekitar 118.693 semen beku untuk didistribusikan ke peternak", ungkap Agung.
"Tercatat sebanyak 6.888 dosis semen beku telah digunakan untuk Inseminasi Buatan dan menghasilkan kelahiran sapi Belgian Blue sebanyak 1.426 ekor," jelasnya lebih lanjut.
Menurut Agung, Sapi BB telah tersebar di 8 provinsi di Indonesia, di antaranya, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Papua.
Ia pun mengungkapkan, selain digunakan sebagai upaya pemenuhan produksi daging, keberadaan Belgian Blue juga digunakan untuk disilangkan dengan sapi lokal untuk meningkatkan perototan sapi lokal.
"Kami berharap dengan adanya pengembangan sapi BB ini, dapat menambah keragaman genetik dan peningkatan produktivitas pada sapi – sapi di Indonesia, sehingga cita-cita swasembada daging khususnya yang berasal dari daging sapi dapat terpenuhi," pungkas Agung.
KEYWORD :Belgian Blue BET Cipelang Ditjen PKH David Clarinval Agung Suganda