Sabtu, 23/11/2024 10:27 WIB

Myanmar Peringatkan Tekanan dari ASEAN akan Berimplikasi Negatif

Myanmar Peringatkan Tekanan dari ASEAN akan Berimplikasi Negatif.

Kepala Senior Jenderal Myanmar Min Aung Hlaing, panglima angkatan bersenjata Myanmar, sekarang dilarang dari Amerika Serikat karena perannya dalam melanggar hak-hak anggota minoritas Rohingya. AFP

JAKARTA, Jurnas.com - Junta Myanmar telah memperingatkan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN)  yang bekerja untuk meredakan krisis politiknya bahwa menetapkan kerangka waktu untuk rencana perdamaian dapat menyebabkan implikasi negatif.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta pada Februari tahun lalu, dengan lebih dari 2.300 orang tewas dalam tindakan brutal militer terhadap perbedaan pendapat, menurut kelompok pemantau lokal.

Para menteri luar negeri ASEAN bertemu di Jakarta pada Kamis (28/10) untuk membahas krisis tersebut. Junta tidak diwakili setelah menolak undangan untuk mengirim tokoh non-politik.

ASEAN tetap berkomitmen pada rencana perdamaian yang disepakati dengan penguasa militer Myanmar 18 bulan lalu, meskipun gagal.

"Sebuah rencana perdamaian yang disepakati oleh Myanmar dan ASEAN tahun lalu, yang sebagian besar diabaikan oleh Myanmar, adalah sebuah proses," kata kementerian luar negeri junta dalam sebuah pernyataan Kamis malam.

"Memasukkan tekanan tambahan dengan menetapkan jangka waktu akan menciptakan lebih banyak implikasi negatif daripada yang positif," sambungnya.

Ia juga menuduh ASEAN melakukan diskriminasi karena tidak mengundang menteri luar negeri yang ditunjuk junta ke pertemuan di Jakarta.

ASEAN telah mengatakan sangat prihatin atas meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia, termasuk eksekusi empat tahanan pada bulan Juli.

Pemimpin Junta Min Aung Hlaing belum diundang ke pertemuan puncak para pemimpin ASEAN bulan depan, untuk tahun kedua berturut-turut  dan diplomat top Myanmar Wunna Maung Lwin dikeluarkan dari pembicaraan tingkat menteri pada Februari dan Agustus.

Kebijakan ASEAN tentang keterlibatan konstruktif tidak lagi di atas meja, sebuah surat kabar yang dikendalikan junta mengatakan awal bulan ini. "ASEAN tampaknya bertindak sebagai anjing piaraan bagi AS," ujarnya.

Junta menyalahkan pejuang anti-kudeta atas kematian hampir 3.900 warga sipil.

KEYWORD :

Junta Myanmar Aung San Suu Kyi ASEAN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :